Dalam menghadapi realitas hubungan yang toxic, pendekatan psikologi positif dapat memberikan pondasi harapan untuk perubahan dan pemulihan. Psikologi positif menekankan pentingnya memahami dan mengasah kekuatan internal individu sebagai langkah awal menuju kesejahteraan psikologis. Dalam konteks pola kelekatan masa kecil yang mungkin tidak sehat, fokus pada pertumbuhan pribadi dan ketahanan mental dapat menjadi kunci untuk melepaskan diri dari lingkaran toksisitas.
Â
References:
- Ainsworth, M. D., & Bell, S. M. (1970). Attachment, exploration, and separation: Illustrated by the behavior of one-year-olds in a strange situation. Child Development, 41(1), 49--67.
- Bandura A. (1977). Social learning theory. Prentice-Hall.
- Cenceng, C. (2015). Perilaku kelekatan pada anak usia dini (perspektif John Bowlby). Lentera: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi, 17(3), 141-163
- Fisher, H. E., Xu, X., Aron, A., & Brown, L. L. (2016). Intense, passionate, romantic love: A natural addiction? How the fields that investigate romance and substance abuse can inform each other. Frontiers in psychology, 7, Article 687, 1-10. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2016.00687
- Jamison, T. B., & Lo, H. Y. (2021). Exploring parents' ongoing role in romantic development: Insights from young adults. Journal of Social and Personal Relationships, 38(1), 84-102. https://doi.org/10.1177/0265407520958475
- Riza, W. L. (2018). Asosiasi antara attachment styles dalam hubungan romantis pada relationship satisfaction (kepuasaan dalam suatu hubungan). PSYCHOPEDIA: Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang. 3(1), 31-39.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!