Mohon tunggu...
Istiqomah
Istiqomah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi /Universitas Negeri Malang

saya Istiqomah mahasiswi PGSD dari Universitas Negeri Malang, sekarang lagi semester 7. Hobi saya yaitu membaca dan memasak. Saya berasal dari Kota Solok ,Sumatera Barat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akses Pendidikan Berkualitas: Kunci untuk Mewujudkan Generasi Emas

24 Desember 2024   22:45 Diperbarui: 24 Desember 2024   22:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

              Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan setiap individu dan juga bagi kemajuan suatu bangsa. Dalam zaman berkembang ini, pendidikan menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan dan mewujudkan masa depan yang cerah. Saat ini, pemerintah sedang menjalankan inisiatif berkelanjutan untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi. Selain pemerintah, pihak-pihak lain, seperti sektor korporat, institusi pendidikan, dan bahkan masyarakat, juga tertarik untuk meningkatkan kualitas pendidikan.(Alifah,2021).

             Pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks, terutama di daerah- daerah terpencil. Kompleksitas ini semakin mendapatkan sorotan penting seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat. Pada era di mana teknologi mengubah tatanan masyarakat secara mendalam, endidikan sebagai elemen esensial dalam kehidupan manusia turut terpengaruh. Berdasarkan hasil terbaru dari Program for International Student Assessment (PISA) 2022, yang diumumkan pada tanggal 5 Desember 2023, Indonesia menduduki peringkat ke- 68 dalam hal kualitas endidikan.

             1. Kondisi Pendidikan di Indonesia Saat Ini

            Indonesia memiliki persentase buta huruf terbesar di antara negara-negara lain, tingkat pendidikan di negara ini masih buruk. Kurang dari 10% anak muda yang buta huruf di negara-negara lain, dibandingkan dengan 15% anak muda di bawah usia 15 tahun di Indonesia. Kota-kota besar memiliki pendidikan yang lebih baik daripada daerah tertinggal, provinsi yang jauh, dan daerah miskin. Selama decade sebelumnya, Jawa dan Sumatera telah mendapatkan keuntungan terbesar dari pembangunan Indonesia, sementara Kalimantan, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, Maluku, dan Papua masih tertinggal.Terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang secara umum masih rendah, kondisi infrastruktur dan fasilitas pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan. "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan"Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 belum sepenuhnya disadari oleh semua orang. Setiap orang di Indonesia memiliki hak yang tak terbantahkan untuk mendapatkan pendidikan. Tidak perlu dikatakan lagi bahwa menerima pendidikan yang berkualitas dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan pertumbuhan bangsa di masa depan (Fadia,2021).

            Permasalahan pendidikan di beberapa daerah yang jauh dari Ibukota cukup kompleks. Masih banyak bangunan sekolah yang tidak layak, bahkan ada yang sama sekali tidak bisa digunakan, Kerusakan pada bangunan dan kurangnya fasilitas, seperti buku dan tenaga pendidik, turut menjadi kendala serius di beberapa daerah Indonesia. Tidak hanya itu, biaya sekolah di beberapa daerah juga terbilang mahal, menjadi hambatan bagi masyarakat kurang mampu untuk mengakses pendidikan hingga tingkat menengah atas. Akibatnya, ada yang tidak mampu melanjutkan pendidikan atau bahkan tidak bisa bersekolah sama sekali. Situasi ini mencerminkan ketidakmerataan dan ketidakoptimalan sistem pendidikan di Indonesia.

            Langkah-langkah perbaikan infrastruktur sekolah, peningkatan fasilitas belajar, serta dukungan terhadap tenaga pendidik di daerah tersebut menjadi kunci untuk mencapai pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh negeri. Selain itu, kebijakan yang mendukung pemberian beasiswa atau bantuan biaya pendidikan dapat membantu masyarakat kurang mampu agar tetap dapat mengenyam pendidikan.

            Sistem pendidikan di Indonesia mengalami berbagai permasalahan yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan. Kondisi ini dapat dilihat dari kelemahan dalam manajemen pendidikan, ketidakseimbangan sarana dan prasarana di berbagai daerah, kurangnya dukungan pemerintah, dan standar evaluasi pembelajaran yang rendah. Sebagaimana diungkapkan oleh Herlambang (2018), sistem pendidikan nasional di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, sehingga belum dapat memberikan solusi terhadap permasalahan perkembangan Pendidikan dan pembentukan keterampilan hidup. Selain itu, institusi pendidikan di Indonesia masih sangat bergantung pada negara-negara maju dan mungkin tidak selaras dengan latar belakang budaya di Indonesia, mengakibatkan dampak negatif pada masyarakat Indonesia sendiri.

            Pandangan (Arkiang, 2021) menyatakan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan, menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai pendidikan yang merata, terutama sejak pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia. Dampak pandemi ini sangat memengaruhi kondisi pendidikan di Indonesia. Banyak pelajar mengalami keterbatasan dalam menguasai teknologi informasi, yang secara signifikan memengaruhi proses belajar-mengajar. Beberapa guru dan siswa menghadapi kendala perangkat, seperti handphone atau laptop, untuk mengikuti  pembelajaran daring. Selain itu, akses internet di beberapa daerah di Indonesia masih terbatas, memperburuk kondisi ini. Seperti yang disampaikan oleh (Aji, 2020), jaringan internet di daerah terpencil di Indonesia belum mencapai penetrasi yang luas dan merata. Bukan semua lembaga pendidikan, termasuk sekolah dasar dan menengah, dapat memanfaatkan jaringan internet. Situasi ini secara signifikan memperburuk kualitas pendidikan di Indonesia saat ini.

        2. Faktor yang Menyebabkan Kondisi Pendidikan di Indonesia Rendah

  • Efektifitas Pendidikan di Indonesia tidak adanya tujuan pendidikan yang spesifik berkontribusi pada ketidakefisienan pendidikan di Indonesia dan tampaknya hanya memiliki sedikit pengaruh pada pembelajaran.
  • Efektivitas Pengajaran di Indonesia dengan cara yang membuatnya lebih mudah untuk dicapai.
  • Rendahnya Kualitas Sarana dan Prasarana masih terlihat jelas di sekolah- sekolah yang berada di daerah terpencil di luar kota besar.
  • Rendahnya Kualitas Guru
  • Rendahnya Prestasi Peserta Didik
  • Mahalnya Biaya Pendidikan
  • Tantangan Akses dan Mobilitas terutama Faktor geografis dan kondisi transportasi yang sulit menjadi kendala serius dalam memberikan akses pendidikan yang merata di daerah terpencil.
  • Keterbatasan Teknologi dan Akses Digital terutama keterbatasan akses digital masih menjadi kenyataan di daerah terpencil. Keterbatasan infrastruktur telekomunikasi dan kekurangan perangkat teknologi menghambat penerapan metode pembelajaran berbasis digital, meninggalkan kesenjangan digital yang signifikan. 

      3. Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia   

Ada dua Langkah yang perlu diambil untuk mengatasi standar pendidikan Indonesia yang buruk. Memastikan bahwa seluruh wilayah Indonesia memiliki akses yang sama terhadap Pendidikan berkualitas tinggi merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan sistem pendidikan Indonesia secara keseluruhan. Inisiatif- inisiatif ini, yang telah dibahas di bagian sebelumnya, termasuk program Indonesia Mengajar Calistung (Membaca, Menulis, Berhitung), program SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terpencil dan Tertinggal), dan program SATAP (Sekolah Satu Atap).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun