Menyerahkan urusan bukan kepada ahlinya memang akan menimbulkan pertentangan dan perselisihan yang panjang. Apalagi urusan kepemimpinan yang adil dan terpercaya, saat ini oligarki dan kekuasaan memiliki keterikatan yang erat. Perlu kekuasaan untuk memimpin dan perlu modal untuk mencapai segala kehendak keduanya tidak bisa dielakkan.
Maka sudah dipastikan model kekuasaan yang membuat rakyat sengsara tidak bisa sejahtera dan terus tenggelam dalam jurang kemiskinan dan kebodohan. Menyudahi sistem dari ideologi Kapitalisme adalah satu-satunya cara yang tepat. Idelogi inilah yang membuat kebijakan-kebijakan zalim tak tentram dan gundah gulana.
Beralih pada kepemimpinan yang telah dicontohkan oleh ideologi Islam saja. Tidak memisahkan agama pada kehidupan adalah prinsipnya, menolak ajarannya sama saja kenestapaan yang dirasa. Sekulerisme harus kita campakkan, inilah biang yang menciutkan mental dan tak menghadirkan akidah yang benar dalam kehidupan. Sudah tentu kita harus tetap teguh dalam barisan kebenaran akan eksistensi keberadaan Allah SWT baik dalam posisi ibadah kepadaNya plus dengan seabrek aturan yang dibuatnya.
Tidak boleh ada pemisahan antara kehidupan dan prinsip agama. Pendek kata jika pemimpin saja takut berdosa sudah barang tentu dia tidak akan mengambil apa yang bukan menjadi haknya. Islam menjadi jalan akhir untuk solusi permasalahan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H