Mohon tunggu...
istiqomah
istiqomah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

jangan takut untuk memulai

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Polarisasi Masyarakat Dalam Pandemi Covid-19 Perspektif Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons

15 November 2020   01:11 Diperbarui: 15 November 2020   01:29 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, diperlukannya pemikiran yang terbuka dengan realitas yang ada, meskipun demikian tentu saja berbagai berita berita yang beredar di masyarakat tidak sepenuhnya diterima. Melainkan diharuskan untuk memfilter nya, membaca dahulu dengan teliti, jangan percaya hanya dengan judul berita. Jadinya masyarakat yang bijak dalam menerima informasi. Bukan menutup segala informasi dari luar dengan hanya yakin dengan berita yang ia ketahui sendiri. Seperti dalam berita  Dalam berita detikcom dan detiknews, pemerintah memberikan klarifikasi terkait alasan jenazah non-corona di makamkan sesuai protocol covid-19. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo menjelaskan terkait keterbukaan informasi yang berkaitan dengan data tentang kejadian yang ada di seluruh daerah agar disampaikan kepada public apa adanya, dan tidak ad yang perlu disembunyikan. Berkaitan dengan pemakaman pasien yang meninggal covid maupun non covid, pemerintah mengambil sikap untuk memakamkan pasien meninggal dunia diperlakukan sebagai pasien covid, untuk menghindari salah analisa dan salah mengambil keputusan. Setelah ada hasil pemeriksaan, kemenkes baru bisa memutuskan pasien positif ataupun negative. Setelah itu keluarga dapat mengambil jenazah tersebut. sikap.https://news.detik.com/berita/d-4983755/pemerintah-ungkap-alasan-jenazah-non-corona-dimakamkan-sesuai-protap-covid/1

Dengan membaca lebih teliti dan terbuka atas informasi yang beredar tentu dapat membuka pemikiran setiap anggota masyarakat agar tidak lagi bersitegang yang tentunya bakal berdampak pada sistem sosial yang ada di wilayah setempat. Dengan saling menghargai perbedaan, mematuhi nilai dan norma sosial yang ada dapat mendorong masyarakat untuk bisa hidup rukun, tertib, dan harmonis tanpa adanya kesalahpahaman, sehingga, fungsi dan peranan anggota msyarakat dapat berjalan beriringan dan saling berkesinambungan dan tidak terjadi disfungsi antara satu sistem dengan sistem lainnya, dalam hal ini anatomi tubuh akan befungsi sebagaimana mestinya.

Sumber Referensi :

- Podcast Sosiologi Kopi : Selayang pandang pemikiran Talcott Parsons : Fungsionalisme Struktural  https://open.spotify.com/episode/4SjRjrMwwZVE1kKI8WXdWF?si=Jg_pLCtrSt-jaY7KceT0EQ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun