Mohon tunggu...
Istiqfarha Sojapani
Istiqfarha Sojapani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Seorang mahasiswa ilmu komunikasi dengan fokus jurusan public relations, memiliki motivasi yang tinggi untuk menambah pengalaman baru dimanapun dan kapanpun secara profesional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Big Data Analytics pada Instagram @BanggaFashionLokal dalam Pembentukan Digital Campaign

10 Juli 2022   20:55 Diperbarui: 10 Juli 2022   21:04 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Big data didefinisikan sebagai "The large volume of data, both structured and unstructured, that inundates businesses on a daily basis" (Peterson, 2018).

 Istilah big data mengacu pada kumpulan data yang sangat besar dan kompleks.  Dimana data-data yang ada akan berguna sebagai masukan pembuatan keputusan ataupun kebijakan yang dibuat. 

Big data dalam konteks ini dapat mentransformasikan bagaimana pengambil keputusan ataupun kebijakan melihat masalah sekaligus membangun pendekatannya, dengan demikian, keuntungan menggunakan big data adalah memungkinnya melakukan analisis informasi secara lebih cepat dan efisien. 

Big data dalam dunia Public Relations digunakan sebagai suatu keunggulan. Dimana untuk terjun dalam ranah kreatifnya, praktisi Public Relations harus dilandaskan oleh riset yang kuat.

Dalam konteks Public Relations, Gumilar (2018), Founder, KayuApi Digital Reputation dan GM Content & Engagement, SAC, mengatakan bahwa "Mereka yang akrab dengan teknologi, biasanya praktisi Teknologi Informasi (TI). Sementara mereka yang terbiasa menyusun klasifikasi data, biasanya mereka yang jago Microsoft Excel. Tapi mereka yang mengerti konteks, yang tahu bagaimana seharusnya data tersebut dianalisa menjadi insight bagi aktivitas kehumasan, adalah Praktisi PR."

Dengan menggunakan big data, informasi dari berbagai sumber yang berbeda dapat dianalisa untuk keperluan pengambilan keputusan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan untuk berkomunikasi secara efeftif dengan para stakeholders.

Praktisi Public Relations dapat memperoleh informasi yang lebih mudah dibanding dengan riset formal dengan aturan metode penelitian yang ketat. 

Di mana dari hasil analisis, dapat berguna untuk membantu membuat strategi konten menjadi lebih efektif dan juga membantu Public Relations mempunyai cara baru untuk bercerita sesuai dengan trend pasar, serta pastinya membantu membuat materi kampanye Public Relations yang paling tepat dengan masyarakat atau kelompok yang menjadi sasaran.

Pembahasan

1. Big Data Analytics pada Instagram

Pada Instagram, teknologi big data diterapkan untuk memperoleh insight analytics tentang perilaku pengguna. Dimana hal ini akan memberikan informasi tentang preferensi pencarian dan engagement pengguna. Data yang dihasilkan dari penggunaan big data ini sangatlah berguna untuk mempromosikan bisnis apa pun. 

Co-founder sekaligus CEO Instagram, Kevin Systrom menyatakan bahwa "Instagram isn't necessarily a photo company or a communications company as I like to say, we're also going to be a big data company." 

Big data pada Instagram dihasilkan melalui aktivitas yang terus berlangsung dari para penggunanya yang diolah menggunakan algoritme Artificial Intelligence yang direkam pada fitur insight. 

Pada dasarnya, Instagram mengenali akun yang kurang lebih mirip satu sama lain dengan mengadopsi teknik pembelajaran mesin yang disebut "word embedding". 

Teknik ini menguraikan uruuran kata-kata yang muncul dalam teks untuk mengukur seberapa terhubung mereka. Instagram menggunakan teknik yang sama untuk menguraikan dan memahami seberapa terhubungan konten satu sama lainnya. 

Melalui dukungan fitur tag dan trending, pengguna dapat menemukan foto dan postingan tentang topik atau aktivitas dan acara tertentu pada fitur explore. 

Untuk membuat rekomendasinya, sistem Jelajah/Explore dimulai dengan mengamati "seed account" yang merupakan akun yang pernah berinteraksi dengan pengguna di masa lalu dengan menyukai atau menyimpan konten dari akun tersebut. Kemudian big data pada Instagram akan menemukan akun yang mirip dengan ini dan memilih 500 konten dari akun-akun lainnya.

2. Pembentukan Digital Campaign

Public relations dalam praktiknya memiliki banyak sekali aktifitas salah satunya adalah kampanye. Menurut Pfau & Parrot "campaigns are inherently persuasive communication activities" (Venus, 2012). Dimana kampanye merupakan salah satu teknik komunikadi untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi dengan cara-cara kreatif yang cenderung menggunakan pesan-pesan sosial.

Pada era digital ini, penerapan kampanye bukan hanya dilakukan secara onground atau langsung dapat juga dilakukan pada platform online atau digital. 

Di mana digital media channels merupakan sebuah komponen vital dalam hampir kebanyakan marketing campaign. Dalam digital campaign, seorang praktisi public relations bisa menggunakan konten pada media sosial untuk menjalin hubungan dnegan audiens nya. Contoh penggunaan konten online yang ada ialah search engine optimisation (SEO), affiliate marketing, display ads, dan pay-per-click (PPC) ads.

Pelaksanaan digital campaign oleh sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan unsur mengenai insight serta engangement yang dapat digunakan untuk mempelajari audiens dalam membuat ide serta strategi dan taktik dalam pembentukan sebuah campaign. Dimana strategi tersebut haruslaj sejalan dengan goals dan outcomes yang diharapkan. 

Selain itu untuk mendukung keberhasilan sebuah digital campaign dibutuhkan costumers insight yang diantaranya meliputi site audience reach and composition, buying behaviour and preferences, media consumption, search behaviour, competitor campaign activity and performance (Chaffey & Chadwick, 2019). 

Maka dari itu, pelaksanaan digital campaign haruslah melalui proses yang panjang dan terukur. Mulai dari pencarian data-data insight mengenai brand dan costumer hingga goals dan objective yang sejalan dengan tujuan perusahaan atau organisasi.

3. Big Data Analytics pada Instagram @BanggaFashionLokal dalam Pembentukan Digital Campaign

Instagram dengan jutaan pos yang dibagikan setiap harinya sangat berpotensi untuk menjadi alat analisis yang sangat bermanfaat. Instagram memastikan bahwa penggunaan big data yang dihasilkan sepenuhnya untuk keuntungannya dengan mengolah dan menganalisis insight pengguna yang diperoleh dari Instagram. 

Dimana dalam aplikasi ini menyediakan ruang kepada perusahaan atau organisasi yang tertarik untuk lebih menjangkau target audiens tertentu, dan juga menyebarkan konten tertentu dengan cara memahami preferensi pencarian dan engagement insights dari para pengguna.

Penggunaan Instagram sebagai big data dalam pembentukan digital campaign merupakan salah satu cara analisis yang cepat dan efisien. Dimana mulai dari riset hingga respon atas digital campaign yang dilakukan akan lebih mudah untuk dibaca dan dipahami. 

Sesuai dengan namanya, @BanggaFashionLokal, mengusung digital campaign untuk mengajak target audiens agar lebih aware dan lebih bangga lagi dengan produk fashion lokal. 

Dimana dalam pembentukan campaign ini menggunakan big data analytics pada Instagram sebagai bahan risetnya, seperti penentuan target audiensnya dan juga konten-konten yang akan di upload. @BanggaFashionLokal menargetkan remaja gen z dan para millennial sebagai audiens khusus pada digital campaign, dan jika berdasar pada penelitian Digital 2022 Indonesia yang dilakukan oleh We Are Social & KEPIOS, Instagram merupakan social media yang tepat. Pada Instagram terdapat fitur analisis untuk melihat rentang usia hingga ke jenis kelamin para pengikutnya, tentu saja ini sangat memudahkan @BanggaFashionLokal untuk membentuk target audiens bagi digital campaign yang dijalaninya.

Dalam pembentukan digital campaign, konten yang akan disampaikan sangatlah penting. Ketika target audiens sudah ditentukan maka penentuan konten akan lebih terarah, dimana dengan gen z dan millennial sebagai targetnya pemilihan konten yang lebih kekinian dan tentu saja relevan sangatlah penting. Untuk membuat rekomendasi pada @BanggaFashionLokal, dimulai dengan mengamati tag dan hashtag serta seed account pada Instagram. Dimana dari kegiatan tersebut, pembentukan konten untuk digital campaign akan lebih terarah dan efisien.

Pelaksanaan digital campaign oleh sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan unsur mengenai insight serta engangement yang dapat digunakan untuk mempelajari audiens dalam membuat ide serta strategi dan taktik dalam pembentukan sebuah campaign. Dimana hal-hal tersebut sudah tersedia dalam fitur Instagram, yang tentu saja memudahkan @BanggaFashionLokal dalam membentuk serta melaksankan digital campaignnya.   

 

Penutup

Teknologi big data pada Instagram diterapkan untuk memperoleh insight analytics tentang perilaku pengguna. Dimana hal ini akan memberikan informasi tentang preferensi pencarian dan e

ngagement pengguna. Data yang dihasilkan dari penggunaan big data ini sangatlah berguna untuk mempromosikan bisnis apa pun. Sejalan dengan itu, pelaksanaan digital campaign oleh sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan unsur mengenai insight serta engangement yang dapat digunakan untuk mempelajari audiens dalam membuat ide serta strategi dan taktik dalam pembentukan sebuah campaign. 

Dengan menggunakan big data analytics pada Instagram akan membantu pembentukan digital campaign, seperti yang dilakukan pada @BanggaFashionLokal. Mulai dari ide dan pembuatan strategi serta taktik konten, hingga mempelajari cara baru untuk bercerita sesuai dengan trend pasar, dan pastinya pembuatan materi digital campaign yang paling tepat dengan target audiens yang dituju.

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun