Big data pada Instagram dihasilkan melalui aktivitas yang terus berlangsung dari para penggunanya yang diolah menggunakan algoritme Artificial Intelligence yang direkam pada fitur insight.Â
Pada dasarnya, Instagram mengenali akun yang kurang lebih mirip satu sama lain dengan mengadopsi teknik pembelajaran mesin yang disebut "word embedding".Â
Teknik ini menguraikan uruuran kata-kata yang muncul dalam teks untuk mengukur seberapa terhubung mereka. Instagram menggunakan teknik yang sama untuk menguraikan dan memahami seberapa terhubungan konten satu sama lainnya.Â
Melalui dukungan fitur tag dan trending, pengguna dapat menemukan foto dan postingan tentang topik atau aktivitas dan acara tertentu pada fitur explore.Â
Untuk membuat rekomendasinya, sistem Jelajah/Explore dimulai dengan mengamati "seed account" yang merupakan akun yang pernah berinteraksi dengan pengguna di masa lalu dengan menyukai atau menyimpan konten dari akun tersebut. Kemudian big data pada Instagram akan menemukan akun yang mirip dengan ini dan memilih 500 konten dari akun-akun lainnya.
2. Pembentukan Digital Campaign
Public relations dalam praktiknya memiliki banyak sekali aktifitas salah satunya adalah kampanye. Menurut Pfau & Parrot "campaigns are inherently persuasive communication activities" (Venus, 2012). Dimana kampanye merupakan salah satu teknik komunikadi untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi dengan cara-cara kreatif yang cenderung menggunakan pesan-pesan sosial.
Pada era digital ini, penerapan kampanye bukan hanya dilakukan secara onground atau langsung dapat juga dilakukan pada platform online atau digital.Â
Di mana digital media channels merupakan sebuah komponen vital dalam hampir kebanyakan marketing campaign. Dalam digital campaign, seorang praktisi public relations bisa menggunakan konten pada media sosial untuk menjalin hubungan dnegan audiens nya. Contoh penggunaan konten online yang ada ialah search engine optimisation (SEO), affiliate marketing, display ads, dan pay-per-click (PPC) ads.
Pelaksanaan digital campaign oleh sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan unsur mengenai insight serta engangement yang dapat digunakan untuk mempelajari audiens dalam membuat ide serta strategi dan taktik dalam pembentukan sebuah campaign. Dimana strategi tersebut haruslaj sejalan dengan goals dan outcomes yang diharapkan.Â
Selain itu untuk mendukung keberhasilan sebuah digital campaign dibutuhkan costumers insight yang diantaranya meliputi site audience reach and composition, buying behaviour and preferences, media consumption, search behaviour, competitor campaign activity and performance (Chaffey & Chadwick, 2019).Â
Maka dari itu, pelaksanaan digital campaign haruslah melalui proses yang panjang dan terukur. Mulai dari pencarian data-data insight mengenai brand dan costumer hingga goals dan objective yang sejalan dengan tujuan perusahaan atau organisasi.