Mohon tunggu...
Istichfarin ekaaulia
Istichfarin ekaaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bermain bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakan Islam dan Ideologi Pancasila Bisa Bersatu?

25 September 2022   00:25 Diperbarui: 25 September 2022   00:27 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam merupakan kelompok agama yang di wahyukan kepada nabi oleh Allah untuk mengajarkan kita bertanggung jawab.
Pancasila yaitu pilar ideologis negara Indonesia yang paling penting. Pancasila pertama lahir pada tanggal 1 juni 1945 disampaikan dalam pidato Bung Karno sebagai dasar filosofi yang mampu menyatukan seluruh elemen bangsa dan menjadi dasar Indonesia yang merdeka. Untuk terwujudnya Indonesia yang merdeka diperlukan kesamaan ideologi, pandangan, dan latar belakang sebagai sebuah bangsa Indonesia.

Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republikIndonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yangdilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. 

Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu.

Dasar Negara Indonesia hendaknya merupakan filosofis murni kehidupan bermasyarakat Indonesia, bukan dari ajaran luar maka dari itu dibentuklah pancasila sebagai dasar Negara Indonesia yang akan dijadikan ideologi/pedoman masyarakat Indonesia hingga tercapai negata yang merdeka. Merdeka adalah ketetapan hati seluruh rakyat, menjadi jiwa yang merdeka tidak hanya kemerdekaan badan sedangkan Islam merupakan sebuah agama universal. 

Bukan sekedar ibadah terhadal Allah, melaikan bentuk pelaksanaan hubungan antar sesama makhluk juga terhadap alam ciptaan Allah SWT. Namun islam sebagai konsep yag komples tersebut menimbulkan perdebatan ideologis fiolosofis dengan negara. Seperti islam dan negara memperdebatkan terkait landasan filosofis negara pancasila. Perdebatan dua kutub ideologis tidak berhenti pada tataran negara saja tetapi muncul pada tataran masyarakat yang menyakini pancasila sebagai konsep yang bulat.

Islam dan pancasila sebagai ideologi yang bulat di Indonesia seharusnya menjadi kerangka dasar persatuan bangsa, mengarahkan Indonesia menuju tujuannya dan membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan. Namun, seiring dengan perkembangan jaman banyaknya kegagalan pemerintah dalam membangun negara, terdapat kelompok-kelompok ekstremis yang ingin mengubah pancasila dengan syariat islam.   

Maka dari itu pemahaman baru sangat dibutuhlan untuk relasi maupun integrasi antara Islam dengan Pancasila dalam kerangka falsafah kebangsaan. Sekaligus berusaha menawarkan alternatif pemikiran dan interpretasi mengenai basis teologis-filosofis proses integrasi Islam dan Pancasila. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Pancasila lebih dari sekadar bangunan ideologi negara- bangsa, tetapi juga merepresentasikan suatu konstruk teologis-filosofis yang memuat prinsip-prinsip keislaman. Diharapkan, pancasila sebagai ideologi yang akan tetap bertahan dan tidak goyah meskipun dihantam badai globalisasi dan modernisme.

Pancasila sebagai ideologi juga berlandaskan terhadap syariat islam seperti adanya di sila pertama, sila pertama ini memang diakui secara langsung maupun tidak langsung sebagai cerminan dari ajaran Islam. Islam memandang sila pertama pancasila sebagai dasar keimanan dan ketauhidan. Menurut Islam bahwa dimensi keimanan terletak pada individu masing- masing. 

Seseorang tidak diperkenankan melakukan paksaan untuk mengikuti keyakinan tertentu. Dalam pancasila ketuhanan yang maha esa menunjukkan bahwa bangsa Indonesia berpondasi pada jiwa dan semangat religiusitas sejak dahulu yang mengakui adanya Tuhan dalam beragam keyakinan yang dianut masyarakat Indonesia katens menganut konsep ketuhanan yang maha esa. 

Konsep tersebut mengingatkan bahwa telah berkembang sebagai agama nusantara, tetapi bangsa Indonesia bermayoritas beragama islam sehingga pancasila menjadi tempat mengingat bahwa islam telah berkembang dinusantara. Namun, tidak menutup hak hidup orang lain yang memeluk agama selain islam, justru sila pertama dalam pancasila memberikan ruang bagi pemeluk agama lain di Indonesia oleh karena itu Islam mengajarkan berperilaku baik terhadap pemeluk agama lain di Indonesia.

Maka sangatlah penting bahwa penerapan nilai-nilai pancasila di tengah masayarat disinergikan kembali dengan ajaran-ajaran Agama di sekolah dan institusi pendidikan lanjut kepada anak didik dan generasi bangsa, guna menopang keutuhan NKRI, kemandirian, kedaulatan, dan peradaban budaya dan tanah air Indonesia. Karena pada hakekatnya tidak ada satu agamapun mengajarkan tentang keburukan sikap dan tingkah laku kepada seluruh manusia.

Sebagaimana yang diketahui bersama, bahwa alasan pancasila diberlakukan sebagai ideologi bangsa yaitu demi persatuan semua pihak, persatuan seluruh penduduk Indonesia. Dengan tidak melupakan kaum Islamis di masa itu, pancasila memiliki esensi penting mengenai keagamaan. Indonesia bukan termasuk negara sekuler yang tidak mengakui agama dalam pemerintahannya, dan bukan negara agama yang menjadikan agama mayoritas sebagai agama negara. Melainkan, sebagai negara berketu- hanan Yang Maha Esa yang mengakui agama sebagai spirit dalam penyeleng- garaan negara. Bangsa Indonesia memang ditakdirkan sebagai bangsa dengan corak masyarakat yang pluralitas. Pluralitas masyarakat di Indonesia ditandai dengan kenyataan adanya ikatan sosial yang didasarkan pada perbedaan suku bangsa, agama, serta adat istiadat. Kemajemukan ini  sejak dahulu yang telah dikonsepsikan oleh para founding fathers sebagai kekuatan, sehingga bukan sebagai sebuah kebetulan semboyan negara yang dipilih adalah "Bhineka Tunggal Ika", meskipun berbeda-beda agama dan budaya yang lain bangsa Indonesia tetap menjungjung rasa persatuan dan kekeluargaan. 

Masuknya ideologi islam tentang ketuhanan kedalam dasar fondazi ideologi bangsa Indonesia memiliki tujuan integrasi yang kuat terhadap islam. Dihapuskan tujuh kata di Piagam Jakarta, tidak melumpuhkan semangat untuk melektakkan islam dalam pondasi pancasila. di samping kerusuhan penyelenggaraan negara untuk mensejahterakan dan memakmurkan rakyatnya, masih terdapat sebagian umat Islam yang bercita-cita mengembalikan "tujuh kata" pada sila pertama sebagaimana tercantum dalam Piagam Jakarta padahal telah tertulis bahwa merubah pancasila dapat berarti merubah pondasi ideologi tauhid dalam berbangsa dan bernegara dan dapat terkena hukum pidana yang ditetapkan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun