Mohon tunggu...
isti Audria Hikmawan
isti Audria Hikmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Hukum

be happyy

Selanjutnya

Tutup

Music

.Feast: Suara Perlawanan Generasi Muda Lewat Musik

23 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 23 Desember 2024   21:28 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://gigsplay.com/selamat-datang-feast-yang-baru-di-album-membangun-menghancurkan/

Di tengah gemuruh musik populer Indonesia, .feast hadir sebagai salah satu band yang membawa angin segar dengan gaya musik yang berani dan lirik yang penuh makna. Dibentuk pada tahun 2012, band asal Jakarta ini telah menarik perhatian berkat kombinasi unik dari rock alternatif, elektronik, dan hip-hop, serta keberanian mereka dalam mengangkat isu-isu sosial, politik, dan lingkungan.

Perjalanan Awal .feast

.feast, yang terdiri dari (Baskara Putra (vokal), Adnan S.P. (gitar), Dicky Renanda (gitar), Fadli Fikriawan (bass), dan Aditya Pratama (drum)https://id.wikipedia.org/wiki/Feast), awalnya adalah proyek musik iseng saat mereka masih kuliah di Universitas Indonesia. Namun, siapa sangka, eksperimen kecil itu berkembang menjadi salah satu band yang paling berpengaruh di generasi mereka.

Nama ".feast" sendiri melambangkan pesta ide dan eksplorasi kreativitas. Dengan semangat itu, mereka mulai merilis lagu-lagu yang membawa tema-tema mendalam tentang dunia modern, identitas, hingga kritik terhadap ketidakadilan. 

Multiverses: Debut yang Menggemparkan

Album debut mereka, Multiverses (2017), langsung mendapat sambutan hangat. Album ini bukan sekadar kumpulan lagu, tetapi juga narasi tentang perjalanan manusia di tengah kekacauan dunia. Salah satu lagu paling populer, "Peradaban," menjadi anthem bagi mereka yang merasa gelisah dengan kondisi sosial dan politik saat ini. Dengan lirik yang tajam seperti, "Semua tergantikan, semua yang dulu ada hilang," .feast mengajak pendengarnya untuk merenungkan dampak modernisasi yang tidak selalu membawa kebaikan.

Beberapa Orang Memaafkan dan Membangun dan Menghancurkan

Pada 2018, mereka merilis mini album Beberapa Orang Memaafkan, yang melanjutkan eksplorasi mereka terhadap isu-isu sosial. Dalam karya ini, .feast semakin menonjolkan identitasnya sebagai band yang berani melawan arus.

Album kedua mereka, Membangun dan Menghancurkan (2019), mengangkat tema yang lebih beragam dan relevan, seperti korupsi, penggusuran, dan kecanduan teknologi. Lagu-lagu seperti "Kami Belum Tentu" dan "Berita Kehilangan" menunjukkan kedewasaan musikal mereka, baik dalam hal komposisi maupun penyampaian pesan.

Karakteristik Musik dan Lirik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun