Generasi Z, sering disingkat menjadi Gen Z dan dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai zoomer, adalah mereka yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012, kelompok demografis yang menggantikan Generasi Milenial dan sebelum Generasi Alfa.
Sebagai generasi sosial pertama yang tumbuh dengan akses ke Internet dan teknologi digital portabel sejak usia muda, Gen Z, meskipun belum melek digital, telah dijuluki "digital native" atau orang-orang yang tumbuh bersamaan dengan reformasi digital. Selain itu, efek negatif dari menghabiskan waktu dengan layar paling terasa terjadi pada remaja, dibandingkan dengan anak-anak yang lebih kecil. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Gen Z cenderung hidup lebih lambat dibandingkan pendahulunya ketika mereka seusianya.
1. Komunikasi dan Sosialisasi
Gen Z menghabiskan sebagian besar waktu mereka berkomunikasi melalui internet. Platform media sosial seperti Instagram, TikTok, Twitter dll sangat populer di kalangan mereka. Internet memungkinkan mereka untuk terhubung dengan teman-teman dimanapun mereka berada, berbagi momen dan membangun jaringan sosial yang luas.
2. Pendidikan
Internet memberikan Gen Z akses ke informasi dan sumber daya pendidikan yang tidak terbatas. Mereka sering menggunakan platform seperti Google, YouTube dan berbagai aplikasi pembelajaran lainnya untuk mendapatkan pengetahuan tambahan di luar kurikulum sekolah. E-learning dan kelas online telah menjadi alternatif populer untuk pendidikan.
3. Sumber Penghasilan
Generasi Z memanfaatkan internet untuk mencari pekerjaan, membangun karier, membangun bisnis dan bahkan menciptakan peluang kerja baru. Banyak dari mereka yang berkarier sebagai influencer, content creator atau freelancer di berbagai bidang seperti desain grafis, penulisan, pengusaha online dll. Platform seperti LinkedIn membantu mereka menemukan peluang kerja yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka.
4. Konsumsi Konten
Gen Z mengonsumsi konten digital lebih dari generasi sebelumnya. Mereka lebih suka streaming video, bermain game online dan mendengarkan musik melalui platform seperti YouTube, Netflix dan Spotify. Mereka juga cenderung membaca melalui media online dibandingkan dengan media cetak lainnya.
5. Belanja Online
E-commerce adalah bagian penting dari kehidupan Gen Z. Mereka sering berbelanja online melalui platform seperti Shopee, Tokopedia, Tiktok, Facebook dan berbagai toko online lainnya. Kemudahan akses dan berbagai pilihan produk membuat belanja online sangat menarik bagi mereka. Selain itu, ulasan produk dan rekomendasi dari media sosial juga mempengaruhi keputusan belanja mereka.
6. Kesehatan Mental
Meskipun internet membawa banyak manfaat, ada juga dampak negatifnya, terutama terkait kesehatan mental. Paparan berlebihan terhadap media sosial dapat menyebabkan kecemasan, depresi dan perasaan tidak aman. Bahkan akibat kecanduan yang serius bisa menimbulkan kematian.
7. Dampak Negatif Lainnya
Membahayakan informasi pribadi, penipuan, pelecehan seksual “cyber bullying”, video atau gambar terkait kekerasan, tidak peka terhadap lingkungan sekitar “anti sosial”, informasi palsu “Hoax”, menjiplak karya orang “plagiasi”, tindak kejahatan, pornografi dan kecanduan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H