Salah satu implementasi pembelajaran diferensiasi yang saya amati ketika pelaksanaan PPL di SMKN 8 Semarang yaitu di kelas XI PPLG 1 yang terdiri dari karakteristik peserta didik yang berbeda, salah satunya terdapat peserta didik inklusi. Guru memperlakukan anak tersebut sama seperti anak lain, yaitu sama-sama diberi kesempatan untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran, guru melakukan pemetaan kebutuhan peserta didik seperti kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar peserta didik.Â
Guru menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan seperti permainan, lagu, dan cerita dapat membuat pembelajaran lebih menarik. Kemudian berikan pujian dan reinforcement positif kepada peserta didik, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Selain itu, guru juga menyesuaikan tingkat kesulitan yaitu dengan memastikan tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan peserta didik, serta produk yang dihasilkan disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik. Lalu memberikan evaluasi secara berkala untuk melihat perkembangan peserta didik dan melakukan penyesuaian program. Guru juga memberikan pendampingan dan bimbingan ekstra untuk peserta didik inklusi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H