Mohon tunggu...
Istiana official
Istiana official Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bertahan Lebih dari 20 Tahun, Johanes Paulus Sukses Kibarkan Bisnis Payung Langganan Pejabat dan Artis

29 Oktober 2024   21:42 Diperbarui: 29 Oktober 2024   21:42 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Payung menjadi salah satu benda yang harus selalu sedia, baik di kala musim hujan maupun musim panas. Karena kebermanfaatannya tersebut, payung pun belakangan menjadi salah satu benda yang sering dijadikan untuk souvenir.

Promosi misalnya, bahkan bisa dilakukan dengan memberikan cinderamata berupa payung.

Terlebih, menjelang Pilkada serentak pada 2024 ini, souvenir promosi payung ternyata menjadi lebih menarik.

Johanes Paulus, owner Istana Payung yang memproduksi brand Jope Umbrella mengatakan, musim Pilkada adalah massa dimana permintaan souvenir payung lebih meningkat. "Di musim Pilkada, payung ini menjadi salah satu souvenir pilihan yang jadi favorit. Tak aneh, jelang Pilkada permintaan akan jauh lebih banyak," ungkapnya.

Diakui Johanes, dirinya telah berkiprah di bisnis payung promosi ini lebih dari 20 tahun. Tak ayal, ia begitu memahami bisnis ini dengan sangat baik.

Di tangannya, brand Jope Umbrella bahkan bisa merangsek hingga pasar mancanegara seperti Maldives dan beberapa negara lainnya.

Dikenal sebagai merek payung terbaik no. 1 di Google, ia sejak awal berkomitmen untuk memberikan produk yang berkualitas tinggi. Hingga saat ini  Jope dikenal hanya memproduksi payung-payung untuk kebutuhan promosi perusahaan dan kegiatan promosi lainnya.

"Saat ini, di pasaran  banyak produk payung yang digunakan untuk cetak logo perusahaan, harganya cukup murah tapi sangat mudah rusak. Sebagai pelaku usaha yang sudah lama berkecimpung dalam bisnis payung, brand Jope ini memiliki spesifikasi khusus yang lebih baik," kata Johanes.

Menurutnya, Jope memiliki kelebihan dengan menggunakan kain yang lebih tebal, jenis kain pongee, atau lapis silver dengan tiga lapisan.

"Dengan demikian kain payung tidak mudah tergores dan pasta payung dapat tercetak dengan sempurna. Kualitas sablonan menjadi lebih tahan lama dan tidak mudah pudar," jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun