Untuk menikmati keindahan pantai ataupun sunset itu tidak harus berada di tepi pantai, dari atas bukit pun kamu bisa menyaksikan keindahan pantai. Pemandangan pantai yang indah disertai dengan garis pantai yang panjang, ombak yang berkejaran, serta birunya air laut menjadi kombinasi sempurna untuk mengusir rasa penat.
Salah satu destinasi wisata yang bisa menjadi pilihan kamu untuk mengusir penat adalah Bukit Paralayang Watugapit. Â Bukit Paralayang Watugapit merupakan sebuah tempat wisata yang sangat terkenal di Yogyakarta dan terletak di area hutan Giricahyo, Purwosari, Gunung Kidul. Tempat ini menyajikan pemandangan Pantai Parangtritis dari atas bukit dengan ketinggian 900 mdpl.Â
Pada awalnya bukit ini masih berupa bentukan alam, lalu pada tahun 1991 dibangunlah landasan untuk olahraga paralayang, yang kemudian dilanjutkan dengan pembangunan beberapa fasilitas seperti pendopo, area parkir, tangga, dan lainnya pada tahun 1998.
Banyak orang yang mengenal Bukit Paralayang Watugapit karena Bukit Paralayang Watugapit menyediakan olahraga ekstrem paralayang yang jarang ditemukan di tempat wisata lainnya.Â
Bukit Paralayang juga dikenal karena menyajikan pemandangan yang sangat indah terutama saat senja mulai tiba. Letak Bukit Paralayang Watugapit tidak jauh dari pantai Parangtritis karena hanya berjarak kurang lebih 2 km saja.Â
Setelah sampai di area parkir Bukit Paralayang Watugapit, kamu harus menaiki tangga lagi untuk sampai menuju bukit. Di lokasi ini juga terdapat deretan pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam makanan, minuman, serta cemilan dengan harga yang cukup terjangkau yang bisa kamu nikmati ditempat ataupun diatas bukit nanti.
Lokasi Bukit Paralayang Watugapit
Bukit Paralayang Watugapit terletak di Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bukit Paralayang Watugapit berjarak sekitar 30 km dari Kota Yogyakarta atau memakan waktu sekitar kurang lebih 1 jam perjalanan.
Harga Tiket Masuk
Karena Bukit Paralayang berada di area yang sama dengan Pantai Parangtritis, maka para pengunjung harus mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 untuk biaya retribusi di loket Pantai Parangtritis, lalu Rp 5.000 per orang untuk biaya retribusi memasuki area Bukit Paralayang Watugupit. Selain biaya masuk, disini juga pengunjung akan dikenakan tarif untuk kendaraan, seperti parkir motor sebesar Rp 3.000, dan biaya parkir mobil sebesar Rp 5.000.
Olahraga Paralayang
Sesuai dengan namanya, Bukit Paralayang Watugapit digunakan sebagai landasan pacu olahraga paralayang. Jika kamu kesana kamu akan menyaksikan atraksi memukau dari para atlet yang menerbangkan paralayang dari atas pantai.Â
Tidak hanya untuk para atlet, para pengunjung juga bisa mencoba olahraga ekstrem ini dengan didampingi oleh para praktisi atau instruktur yang berpengalaman dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp 300.000 hingga Rp. 450.000 per orang, yang berdurasi sekitar 15 menit hingga 30 menit.Â
Mungkin biaya yang harus dikeluarkan ini cukup mahal bagi sebagian orang, tetapi tidak menampik bahwa biaya tersebut cukup terjangkau dan pas untuk olahraga paralayang. Hal itu sebanding dengan keamanan, dan sensasi terbang yang ditawarkan.
 Pengunjung juga akan dibekali dengan beberapa informasi singkat dan mendasar tentang cara menerbangkan paralayang, contohnya seperti cara mendarat, cara berlari sebelum terbang, serta apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan ketika berada di atas paralayang.Â
Oleh karena itu, bagi pengunjung yang ingin mencoba olahraga paralayang di Bukit Paralayang Watugapit tidak perlu ragu atau pun takut karena sudah pasti aman untuk dicoba. Jadi jika kamu ingin menikmati pemandangan Pantai Parangtritis dengan cara yang unik, kamu bisa mencoba sensasi terbang di atas laut memakai paralayang yang sudah disediakan.
Menikmati Senja Dari Atas Bukit
Sejak pukul 4 sore, para pengunjung sudah mulai berdatangan dan mengambil posisi di atas bukit bersama dengan keluarga, pacar, ataupun teman. Makin sore, makin banyak pula pengunjung yang datang ke Bukit Paralayang Watugapit. Mereka mengabadikan pemandangan yang ada melalui smartphone ataupun kamera masing-masing.Â
Tak jarang juga ada yang mengabadikan proses tenggelamnya matahari dengan timelapse. Saat senja mulai tiba, kamu bisa menyaksikan matahari bulat sempurna berwarna oranye yang perlahan mulai ditelan oleh pantai di ufuk Barat.
Fasilitas
Fasilitas umum yang tersedia di Bukit Paralayang Watugapit adalah toilet, mushola, area parkir, serta warung-warung yang dihias dengan lampu yang cantik. Dan bagi para pengunjung yang ingin menginap di area Bukit Paralayang, bisa menyewa hotel atau losmen murah yang tersedia disana.
Tempat Wisata Di Sekitar Bukit Paralayang Watugapit
Pantai Parangtritis
Saat berkunjung ke Pantai Parangtritis, para pengunjung bisa menikmati pemandangan pantai yang indah disertai dengan deburan ombak yang menawan, terutama saat senja mulai tiba. Pantai Parangtritis menyediakan beberapa fasilitas berupa ATV, bendi dan juga kuda yang bisa disewa untuk berjalan-jalan di sekitar pantai.
Gumuk Pasir
Gumuk Pasir Parangkusumo merupakan gurun pasir yang terkenal di Indonesia. Gundukan pasir yang terletak di Kabupaten Bantul ini menjadi kebanggaan warga Yogyakarta. Gumuk pasir ini memiliki karakteristik pasir yang sama dengan gurun pasir yang ada di Meksiko. gumuk pasir ini terbentuk dari material Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang terbawa dan terkikis oleh arus Sungai Progo.
Pantai Depok
Pantai Depok menjadi salah satu rekomendasi wisata untuk melepas lelah selepas kunjungan ke Pantai Parangtritis dan ber-sandboarding ria di Gumuk Pasir Parangkusumo.Â
Hal ini dikarenakan keahlian para pengusaha lokal dalam memasak sehingga dapat mengobati rasa lapar kita. Pantai Depok yang juga memiliki Tempat Pelelangan Ikan ini dipenuhi oleh berbagai warung makan yang menyajikan olahan seafood yang masih segar dengan harga yang terjangkau.
Itulah sedikit ulasan tentang Bukit Paralayang Watugapit. Jika kamu berlibur ke Yogyakarta, jangan lupa untuk berkunjung kesana ya. Semoga bermanfaat!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H