*Pendahuluan*
Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar di Indonesia, berdiri pada 18 November 1912 di Yogyakarta. Dengan semangat memurnikan ajaran Islam dan membangun masyarakat yang beradab, Muhammadiyah melangkah maju, meninggalkan jejak kebajikan yang tak terlupakan. Perjalanan panjang ini membentuk Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar dan terpengaruh di Indonesia.
*Awal Mula (1912-1920)*
KH. Ahmad Dahlan, sosok visioner dan pejuang, mendirikan Muhammadiyah untuk membebaskan umat Islam dari kungkungan tradisional dan kolonial. Beliau ingin membangun masyarakat Islam yang berakhlak mulia, berilmu, dan beramal. Sekolah-sekolah Muhammadiyah didirikan untuk membangun generasi muda yang cerdas dan berakhlak. Kegiatan sosial seperti bantuan kesehatan dan kemanusiaan juga dilakukan.
*Perkembangan (1920-1945)*
Muhammadiyah berkembang pesat, dengan universitas, institut, dan sekolah tinggi untuk membangun generasi cerdas. Program sosial seperti kesehatan, pendidikan, dan kemanusiaan menjadi prioritas. Muhammadiyah berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dengan pasukan Hizbullah berjuang bersama para pejuang kemerdekaan.
*Peran dalam Kemerdekaan (1945-1950)*
Muhammadiyah berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan, dengan anggota berpartisipasi dalam pertempuran dan diplomasi. Mereka berperang di berbagai front dan mendirikan infrastruktur negara, seperti rumah sakit dan sekolah.
*Era Orde Baru (1950-1998)*
Muhammadiyah menghadapi tekanan politik, namun terus membangun masyarakat berkeadilan dan beradab. Mereka mendirikan universitas dan pusat kebudayaan untuk melestarikan warisan budaya bangsa.
*Era Reformasi (1998-Sekarang)*
Muhammadiyah kembali berperan aktif dalam politik dan sosial. Program pendidikan karakter, kesehatan masyarakat, dan bantuan kemanusiaan menjadi prioritas. Muhammadiyah Internasional didirikan untuk memperluas pengaruh kebaikan.
*Visi dan Misi*
Muhammadiyah berkomitmen membangun masyarakat Islam yang berakhlak mulia dan berilmu. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, Muhammadiyah terus melangkah maju.
*Tokoh Penting*
1. KH. Ahmad Dahlan (Pendiri)
2. Ki Bagus Hadikusumo (Pemimpin kedua)
3. AR Fachruddin (Pemimpin ketiga)
4. Amien Rais (Pemimpin ke-13)
5. Haedar Nashir (Pemimpin ke-14)
*Kesimpulan*
Muhammadiyah telah menulis sejarah panjang dengan tinta emas kebaikan. Dengan semangat memurnikan ajaran Islam dan membangun masyarakat yang beradab, Muhammadiyah terus melangkah maju, menjadi inspirasi bagi generasi masa depan.
*Referensi*
1. Situs web resmi Muhammadiyah
2. Buku "Sejarah Muhammadiyah" oleh A. Syafii Maarif
3. Dokumentasi sejarah Muhammadiyah.
*Isthifa Kemal*, Wakil Ketua PCM Perumnas Medan II
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H