Mohon tunggu...
Isthifa Kemal
Isthifa Kemal Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bekerja demi bangsa

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY dan Saya

29 Maret 2012   01:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:20 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SBY dan Saya. SBY lahir di Jawa Timur dan lahir dari keluarga yang berada. Ayahnya seorang militer, yang tentu saja dimasa itu, militer adalah penduduk kelas 1 di Indonesia. Hal ini menyebabkan SBY dipastikan tidak pernah merasakan bagaimana rasanya susah menjalani hidup jika harga-harga melambung dengan tinggi jika BBM di naikkan.

SBY dan Saya. Saya lahir di Medan dan dilahirkan dari keluarga yang kurang berada. Ayah saya seorang guru di sekolah swasta, dimana pada masa itu dan sekarang pekerjaan guru selalu dianggap rendah secara ekonomi. Tentunya orang-orang seperti saya sangat merasakan jika BBM itu dinaikkan maka harga-harga yang lainnya pasti akan ikut melambung mencekik leher.

SBY dan Saya. SBY menjalani kehidupan sebagai seorang prajurit militer seperti ayahnya. Sepanjang hidupnya, SBY selalu berada dilingkaran pemerintahan dan mendapatkan fasilitas negara. Hal ini pasti membuat SBY tidak akan merasa susah jika BBM di naikkan. Karena semuanya sudah di sediakan oleh negara buat dia. Hal ini membuat SBY tidak akan tahu dampak dari kenaikkan BBM akan menaikkan semua harga di masyarakat.

SBY dan Saya. Saya menjalani kehidupan sebagai seorang guru seperti ayah saya. Saya tidak pernah ada di lingkaran pemerintah, apalagi mendapatkan fasilitas negara. Hal seperti ini akan membuatkan orang-orang seperti saya akan merasakan susah jika BBM di naikkan. Susah, karena dengan kenaikkan BBM maka semua harga akan ikut naik dan melambung.

SBY dan Saya. SBY "melarikan diri"  keluar negeri dengan dalih kerja ditengah demo penolakkan kenaikkan BBM. SBY tidak berani menghadapi berbagai kritikan yang ditujukan kepadanya. SBY tidak berani mengahadpi rakyat.  SBY tidak berani jujur menjelaskan kepada rakyat ada apa sebenarnya yang terjadi sehingga BBM harus di naikkan. Rakyat menunggu penjelasan yang rasional dari seorang SBY, bukan dengan hitung-hitungan ekonomi yang membingungkan rakyat.

SBY dan Saya. Saya tidak akan "melarikan diri" diri jika ada masalah yang saya ambil dan putuskan. Saya akan menghadapi jika ada siswa dan orangtua bertanya mengenai keputusan yang diambil. Dijelaskan  dan diberi pengertian, bukan dengan lari dan meninggalkan mereka.

SBY dan Saya. Saya tidak akan menyengsarakan rakyat seperti yang dilakukan oleh SBY. Menaikkan harga BBM adalah solusi terakhir yang harusnya ditempuh. Banyak solusi lain yang bisa dilakukan. Salah satu contoh solusi dari ribuan solusi yaitu pemanggasan gaji bagi PNS eselon 1.

Semoga kita tidak lagi mendapatkan dan memilih presiden yang bersikap, sifat dan bermental seperti SBY, menyengsarakan rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun