Pemilihan Umum (pemilu) adalah sarana untuk memperbaiki arah kepemimpinan nasional, regenerasi, mengembalikan Indonesia sesuai dengan cita-cita the founding father, menjadikan Indonesia negara yang berdaulat, sejahtera, adil dan makmur. Mengutip dari (republika 27/3/2014 hal:7).
Pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk memilih langsung wakil rakyat dan pemimpin secara damai.
Sejak tahun 2004 Indonesia Pemilu itu setidaknya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Pemilu memilih (1) Anggota DPR, DPD dan DPRD (2) Presiden dan Wakil Presiden, serta (3) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Demokrasi telah dipilih sebagai sistem untuk mencapai cita-cita bangsa. Perjuangan dalam menegakan demokrasi harus dilakukan dengan cara-cara yang dibenarkan secara hukum. Tidak boleh dilakukan di luar ketentuan hukum yang berlaku.
Secara rasional, pemilih mampu menganalisis dan memilih mana partai politik (parpol) yang layak dipilih dan tidak. Pemilih rasional memiliki standar pilihan tersendiri.
Memilih hanya tinggal sembilan hari lagi pelaksanaan pemilu 2014, yaitu pada tanggal 9 April 2014. Kita sebagai warga Indonesia harus menjadi pemilu yang cerdas. Yaitu cerdas memilih. Bukan sekedar pilih tapi kita juga harus tahu terlebih dahulu tentang identitas para calon legislatif. Calon legislatifsudah teredar dimana-mana di seluruh media. Dengan bantuan internet kita bisa memanfaatkannya yaitu dengan menemukan identitasnya mulai dari orangnya, visi, misi dan programnya. Dengan begitu kita sudah bisa mengenalnya dengan cermat. Kita punya pegangan untuk memilih. Pastikan kita memilih yang tepat serta terbaik untuk Negara Indonesia dengan memiliki visi, misi dan program.
Pemilihan ini diseluruh Indonesia kita memilih baik di perkotaan maupun di pedesaan. Dapat disayangkan mengenai masyarakat pedesaan karena masih belum paham cara untuk memilihnya maklum di pedesaan, apalagi yang sudah tua. Sertamasyarakat pedesaan membuat mereka rentan dipengaruhi politik uang. Tradisi yang masih mengakar yang membuat pilihan didasari sentimen primordialisme.
Untuk itu kita sebagai mahasiswa harus lebih cerdas untuk menginformasikan kembali cara-cara memilih yang baik kepada pemilih pemula dan masyarakat yang tak paham karena suara mereka bisa lebih menentukan mereka aksis dengan potensi suara yang tidak bisa diremehkan.
Bagi pelajar atau pemilih pemula juga harus hati-hati dan cerdas untuk memilih karena sebagai pemilih pemula pasti banyak yang mengincar diberbagai sekolah atau perguruan tinggi, maka dari itu kita harus lebih cerdas dalam memilih dengan bantuan media massa yang mudah di akses itu kita bisa manfaatkan untuk lebih memahami sebab pemilih pemula sangat menentukan harapan masa depan.
Setelah kita menemukan pilihan yang tepat dengan tekat dan hati nurani kita memilih dan jangan sampai terkena hasutan serta adu domba yang bisa merubah pilihan kita di waktu kampanye.
Ingat jangan sampai golput karena satu hari dan satu orang bisa menentukan masa depan Indonesia yang lebih baik. Dengan kesempatan ini kita memilih untuk Negara Indonesia lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H