Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Merdeka Versi Saya

24 Agustus 2023   17:07 Diperbarui: 24 Agustus 2023   17:12 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://penaalaufa.blogspot.com/

Hai, Sahabat Motivasiana? Apa kabar? Gimana acara Agustusan di tempat tinggal kalian? Sudah rampung atau masih berlangsung? Seru pasti, ya! Apalagi setelah badai covid-19 berlalu, Agustusan 2023 ini makin semarak saja dengan berbagai acara. Ada karnaval, jalan santai, tumpengan, lomba-lomba, pentas seni, juga upacara bendera tentunya. Sahabat Motivasiana ikut acara yang mana, nih?

Kalau saya ikut kegiatan jalan santai bersama warga di lingkungan RW saya. Warga yang terdiri dari bapak ibu, perempuan laki, tua muda, besar kecil, ikut bergabung. Panitianya adalah warga yang terdiri dari anak-anak remaja setingkat SMA atau baru masuk jenjang kuliah. Mereka berseragam panitia ala kepanduan berwarna coklat muda dengan bahan kaos. Keren!

Rute jalan santainya di sekitaran komplek perumahan saja, Dari lapangan RW 20 Puri Cipageran Indah 2 Bandung Barat menuju pintu keluar perumahan lalu melintasi pasar, kolam pemancingan ikan, komplek pemukiman Permata, Borma, SMK Taruna Bakti, Perumahan Tanimulya, Masjid Mujahidin, sampai masuk lagi ke wilayah RW 20. Meskipun jarak tempuhnya kurang dari 4 km, namun jalanan yang naik turun cukup membuat tubuh berkeringat. Terasa bugar.

Banyak doorprize-nya juga, lho! Ada payung, wajan antilengket, blender, handuk, dll. Meskipun belum rezeki saya tidak dapat hadiah apa-apa, tetapi hadiah utama kulkas 1 pintu dimenangkan oleh tetangga se-RT. Tentu saya merasa bahagia seolah-olah ikut mendapat hadiah utama juga. Senengnya ... Semoga kulkasnya bermanfaat.

Hadiah hiburan atau hadiah utama bisa dijadikan makna kemerdekaan bagi mereka yang mendapatkannya. Bagi panitia, makna merdeka adalah bisa melaksanakan seluruh rangkaian acara Agustusan dengan lancar dan sukses. Sementara bagi warga, bisa ikut jalan sehat itu sudah merdeka banget. Karena, mau olah raga sepekan sekali saja tidak mudah. Banyak godaannya.

Makna merdeka bagi Ustadz Bendri Jaisyurrahman beda lagi. Menurut pengasuh parenting @fatherman.id ini, merdeka itu ketika para ayah kembali mengasuh anak selain kesibukannya mencari nafkah. Agar, tidak ada lagi anak ALAY (Anak kehiLAngan AYAH). Wuihh, makna merdeka yang kece badai ini. Jadi, arti merdeka itu luas sekali ya, Sob! Senyampang mengandung hikmah kebaikan, maka setiap orang sah-sah saja memaknai kemerdekaan versi masing-masing. Setuju?

Mau tahu nggak nih makna merdeka versi saya? Apa? Mau tahu banget? Ah, yang bener ... Boleh deh saya sharing di sini.

Makna merdeka versi saya ada 3 kata. 

Bahagia, bermanfaat, taat.

1. Saya merasa kebahagiaan saya dititipkan Allah SWT di kebahagiaan orang lain.  Memang, hidup saya adalah kebahagiaan saya. Namun, saat diri saya membahagiakan orang lain, energi kebaikan dalam diri saya melonjak dahsyat. Kenapa? Karena, ketika saya bahagia, saya lupa mengeluh atau ngomel-ngomel. Bawaannya ingin beramal salih terus. Sumringah. Cerah ceria. Saya bahagia dengan mendoakan siapapun tanpa diminta, saya bahagia dengan memberi botol bekas plus makanan ringan kepada pemulung, saya bahagia dengan memotivasi teman-teman sesama penyintas kanker agar semangat berikhtiar sembuh sebaik-baiknya, saya bahagia dengan memaafkan orang lain, dsb. Bahagia itu sederhana. Bahagia itu tanpa syarat. Rahasia bahagia saya adalah mensyukuri keadaan saat ini dan memanfaatkannya sebaik mungkin.

2. Hidupku adalah kebermanfaatanku. Bukan seberapa lama saya hidup, tetapi seberapa banyak manfaat yang bisa saya berikan dalam kehidupan saya. Makna merdeka bagi saya adalah memfokuskan diri pada hal-hal yang penting. Antara lain mencari ilmu yang bermanfaat dan menyebarkannya, serta menjaga kontribusi positif kepada banyak orang. Hal-hal sederhana saya lakukan selama itu memberi manfaat kepada diri saya sendiri, keluarga, dan orang lain. Di pengajian Kamis, saya mengajar iqro' untuk ibu-ibu. Hobi menulis saya juga tidak luput dari upaya saya untuk menambah kebermanfaatan diri. Bahkan, hal kecil tapi dinikmati banyak orang adalah saat saya menjadi panitia baksos yang bertugas mengukur tekanan darah dan saturasi warga penerima baksos, dst. Saya memaksa dan melatih diri untuk membuat hidup saya benar-benar berarti dan merdeka dari belenggu kemageran bin kemalasgerakan.

3. Tidak ada yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan saya kecuali dengan pertolongan Allah SWT. Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengundang pertolongan Allah SWT kecuali dengan taat kepada-Nya. Berkaitan dengan ini, maka makna merdeka bagi saya adalah salat di awal waktu, tidak ditunda-tunda, dan terbebas dari ber-gadget ria segera selepas adzan berkumandang. Mudahkah? Oh, no! Tentu perlu perjuangan luar biasa. Merdeka berikutnya adalah tidak tidur lagi bila sudah berniat bangun malam untuk salat tahajud. Ya Tuhanku, ini sungguh berat. Cubitlah setan-setan yang membelenggu tidur saya. Uraikanlah ikatan mereka. Ampunilah saya, Bantulah saya untuk kuat melawan hawa nafsu dan pelukan selimut. Juga, merdeka berarti saya tidak menjadi peserta deadliner saat mengikuti lomba menulis. Tuhan, merdekakan saya dari rasa malas. Semoga Engkau senantiasa memberi hidayah dan keadaan yang mendukung saya untuk senantiasa taat menjalankan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu. Aamiin.

Dirgahayu Indonesia yang ke-78! Merdeka! Ini makna merdeka versi saya. Ceritakan makna merdeka versi kalian, dong!

Terima kasih Motivasiana dan Firstmedia yang sudah memberi kesempatan saya untuk mengikuti lomba karya tulis singkat ini. Salam motivasi. "Motivasiana, mulai dari diri sendiri untuk memotivasi negeri" 


Sahabat Motivasianamu,
Istanti Surviani

 

#Motivasiana

#Memaknai Kemerdekaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun