2. Memotivasi dengan ucapan yang baik. Sultan Murad selalu memotivasi Mehmed dengan kalimat yang baik. Setiap hari Sultan mengajaknya duduk di puncak menara masjid yang tertinggi, lalu Sultan menunjuk tangannya jauh ke cakrawala. Sultan menyampaikan motivasi dan visi pada seorang anak yang masih kecil. "Mehmed, lihatlah! Di depan, jauh di depan sana, di sanalah Konstantinopel, ibu kota Romawi Timur yang sangat kuat. Kota itu adalah salah satu pusat kekufuran. Kota itu akan jatuh ke dalam kekuasaan Islam. Dan engkaulah, in syaa allaah, yang akan menaklukkannya kelak." Setiap hari dimotivasi dengan ucapan yang baik, membuat Mehmed sangat percaya diri dan semangat belajar.
3. Memberikan guru terbaik. Sultan Murad punya mimpi menaklukkan Konstantinopel dan mimpinya itu diwariskan pada anaknya, Mehmed II. Maka, Sultan harus memberikan yang terbaik pada anaknya termasuk dalam pendidikan. Sejak kecil Mehmed telah diajari oleh seorang ulama besar yang nasabnya tersambung sampai pada sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq, yaitu Syaikh Aaq Syamsuddin. Beliau berperan besar dalam menjadikan Mehmed sebagai pemimpin dunia. Ilmu dan nasihat adalah makanan pokoknya, sehingga Mehmed II menjadi sebagai sebaik-baik pemimpin dengan sebaik-baik pasukan yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW.
Alhamdulillaah, Presiden Erdogan telah mengembalikan Museum Hagia Sophia menjadi masjid lagi sekarang. In syaa allaah, Turki menjadi pintu kejayaan Islam kembali di muka bumi ini. Oya, di dekat museum ada taman berhamparkan bunga tulip warna warni menyerupai karpet bermotif, sering disebut permadani tulip. Taman ini dikelilingi bangunan-bangunan ternama seperti Blue Mosque, Hippodrome, Topkapi Palace, dan Museum Hagia Sophia ini.
Bersambung ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H