Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ada Kisah di Balik Bakso Favorit Nusantara

24 April 2023   23:53 Diperbarui: 24 April 2023   23:58 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakso favorit nusantara. Foto: menukuliner.net

Bakso adalah salah satu makanan favorit di nusantara. Bahkan, masing-masing daerah di nusantara memiliki bakso dengan ciri khas masing-masing. Kearifan lokal yang patut diangkat.

Berdasarkan testimoni kawan-kawan, juga berdasarkan pengamatan lapangan kecil-kecilan, menu bakso paling banyak dicari saat Lebaran. Posisinya mampu menggeser menu utama Lebaran yang penuh kehangatan, karena tiap hari dihangatkan.

Sedangkan, bakso sangat enak disantap bukan lagi dalam kondisi hangat, tetapi lebih nendang dalam keadaan panas-panas. Lebih maknyus lagi ditambah sambal pedas. Huh ... hah ... huh ... hah ... Pedese, rek!

Berikut ini adalah 2 bakso favorit nusantara beserta kisahku di baliknya:

1. Bakso Solo

Lokasi Bakso Solo terletak di dekat perempatan Klojen Lumajang. Jika hendak ke arah Selokambang, lokasinya di sebelah kanan jalan. Aku baru tahu ternyata pemilik bakso ini adalah kakak kelasku saat SMA. Mereka adalah kembar perempuan. Berhubung sudah puluhan tahun tidak pernah bersua, aku hanya ingat namanya tanpa mengenal lagi wajahnya yang sekarang.

Banyak karyawan yang bekerja di sini. Diam-diam hatiku menaruh bangga pada kakak kelasku yang turut menciptakan lapangan kerja di sektor esensial ini. Kontribusiku dalam bekerja selama ini rasanya belum seberapa. Tetapi, semua harus disyukuri. Sebab, setiap orang sudah membawa perannya sendiri-sendiri. Tinggal dijalankan dengan baik dan penuh arti.

Bakso khas Jawa Timur biasanya tidak pakai sayuran. Bumbunya sudah menyatu dengan kuah. Kupilih paket lengkap. Ada lontong, bakso urat, bakso halus, pangsit goreng, dan tahu bakso.  Kubiarkan kuahnya bening tanpa kecap dan saos. Aku tambahkan bersendok-sendok sambal. Tomat, deh! Tobat tapi kumat lagi sama sambalnya. Duh, gimana ini?

Sembari makan bakso, sembari ngobrol ngalur ngidul. Kuahnya habis, baksonya utuh. Baksonya habis, kuahnya masih banyak. Terpaksa nambah lagi. Nambah lagi koq terpaksa. Bilang saja enak dan lapar. Hehehe.

Tak terasa malam makin larut. Terima kasih ya Allah Yang Maha Pengasih, atas karunia-Mu aku bisa andok bareng sahabat kecilku di sini. Ditraktik pula.

2. Bakso Bakwan

Siang itu sebelum rombongan wisata balik ke Bandung, saya dan peserta wisata yang lain salat zuhur dulu di musala. Lalu acara berlanjut dengan makan siang menjelang petang di Bakso Bakwan Malang Pak Su Kumis, Grand Wisata, Bekasi.

Porsi jumbo adalah pilihanku. Hanya dengan tiga puluh ribu rupiah sudah kenyang benar. Isinya ada bakso halus, bakso urat, kekian goreng, siomay basah, siomay goreng, dan tim goreng.

"Halal, ya Bang?" tanyaku pada Abang Bakso.

"Iyalah, Bu."

Abang Bakso menjawab sambil menunjuk gambar sapi di tembok sebelah barat. Gambar sapi saja. Tidak ada label halal. Makanya aku bertanya.

"Maaf ya, Bang. Kebiasaan saya suka nanya-nanya dulu. Mastiin aja! Biar makannya kenyang, pikiran pun jadi tenang."

Abang Bakso tersenyum. Aku minta kuahnya ditambah seperti yang sudah-sudah saat makan bakso. Seperti yang sudah-sudah juga, perlu waktu lama untuk menghabiskan bakso. Setiap gigitan baksonya benar-benar kunikmati bersama kuah gurihnya yang meresap. Kadang malah tidak ingin cepat-cepat menyelesaikan santapan, meskipun pedasnya sambal sungguh membara, meronta-ronta. Aneh. Beda dengan makan nasi. Hanya perlu waktu sekejap bagiku untuk membereskannya.

Saat akan membayar di kasir, ternyata semua bakso yang dipesan para guru sudah dibayar oleh orang tua murid. Terima kasih. Jazaakumullaahu khoiron. Allah sebaik-baik pemberi balasan. Bakso bakwan porsi lengkap disantap panas-panas, di tengah udara Bekasi yang juga panas, sungguh uwow sekali!

Keluar dari gerai Bakso Bakwan Malang Pak Su Kumis dalam keadaan perut sudah terisi lagi membuat raga lebih kuat. Langkahpun pun jadi bertenaga. Aku dan beberapa orang tua murid, berjalan bergandengan tangan menuju tempat parkir bus. Ngobrol dan bercanda santai sambil tertawa-tawa juga. Kenangan terakhir bersama Mama Dara yang dipanggil Allah beberapa bulan kemudian. Orang baik dengan kenangan yang baik. Selamat jalan sahabat.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun