Â
Siapa yang sudah menyiapkan baju Lebaran?
Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran beberapa hari lagi akan tiba. Hari yang ditunggu-tunggu oleh setiap umat Islam. Lebaran menjadi momen berharga bagi orang-orang untuk bersilaturahim dengan keluarga besar maupun teman-teman. Oleh karena itu, setiap orang tentunya ingin berpenampilan terbaik ketika bertemu dengan sanak keluarga saat Lebaran.
Ada beberapa hal yang harus diketahui sebelum memilih baju lebaran:
1. Motif baju. Baju lebaran 2023 akan lebih bermotif, sehingga menimbulkan kesan meriah. Ada motif bunga yang feminin, beraneka motif batik, hingga kain tenun khas Indonesia yang etnik.
2. Bahan pakaian. Baju Lebaran 2023 menggabungkan dua bahan dalam satu pakaian. Model sarimbit (family collection) masih digemari, sehingga seluruh keluarga bisa mengenakannya.
3. Warna busana. Baju Lebaran 2023 bakal lebih bervariasi warnanya. Kombinasi warnanya juga banyak. Mulai dari nuansa alam seperti hijau dan cokelat.  Sampai warna-warna cerah seperti oranye dan merah.
4. Model baju. Baju Lebaran 2023 menawarkan model gamis biasa, gamis dengan outer bordir, tunik, kaftan, juga kebaya.
Itulah beberapa motif, bahan, warna, dan model baju Lebaran yang diprediksi bakal ngetrend di tahun 2023. Kalau sahabat Kompasianer sudah menyiapkan baju lebaran belum?
Kalau inspirasi baju Lebaranku tahun 2023 ini adalah batik hitam motif burung merak. Bahannya dari katun. Modelnya tunik yang bisa dipadupadankan dengan kulot. Kerudung pasmina berwarna oranye nggejreng. Terkesan dinamis.
Tunik batik ini kubeli beberapa bulan yang lalu. Kupakai untuk acara wisuda gadis bungsuku. Baju second ini kubeli di butik sahabatku dengan harga 35 ribu. Harga kerudung pasminanya 2 ribu saja. Wow, harganya murah banget, ya! Tapi kualitasnya nggak murahan, koq!
Sebenarnya ada gamis batik corak hitam putih yang kece banget. Harganya sama 35 ribu saja. Aku sudah lama naksir. Sayangnya, sudah keburu dipinang oleh pembeli lain sehari sebelumnya. Duh, sampai sekarang masih kebayang-bayang baju gamisnya. Belum rezeki.
Koq bisa murah gitu, ya? Butik sahabatku ini memang butik sosial. Dia menerima siapapun yang mendonasikan baju, kerudung, kain, dll. Baju-baju ini lantas dijual lagi dengan harga murah meriah. Sehingga, siapapun bisa berkesempatan membeli dengan harga terjangkau
Uang hasil penjualan dipakai untuk membiayai operasional anak-anak kurang mampu yang ada di pondok pesantren miliknya. Dengan membeli produknya berarti sudah ikut berdonasi. Kebaikan berantai. Tentu aku semangat berpartisipasi.Â
Prinsipku dalam memilih baju adalah tidak harus mahal. Yang penting nyaman, cocok, ramah dompet, dan bisa ganti-ganti. Sehingga, ketika harus ootd (outfit of the day), bajunya bisa ganti-ganti setiap hari. Fotonya kan jadi bervariasi. Hehehe.
Daripada beli satu baju mahal, tetapi dipakainya berhari-hari. Kalau difoto bajunya itu-itu saja, padahal momennya berbeda-beda. Nah, loh!
Mengapa aku tidak beli baju baru untuk Lebaran? Lagi tidak mood saja. Lagi seneng memanfaatkan baju yang ada. Nggak apa-apa baju batiknya dipakai untuk kedua kalinya. Yang penting aku bahagia.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H