Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

10 Jurus Kerangkeng Uang agar Finansial Sehat saat Ramadan

16 April 2023   23:31 Diperbarui: 16 April 2023   23:32 1537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana cara  membuat finansial sehat saat Ramadan? Foto: caping.co.id

Allah telah mengatur bagaimana keuangan itu harus ditata dengan baik. Ada banyak syariat dalam Islam yang mengatur tentang keuangan. Salah satunya adalah bagaimana kita harus mengerangkeng uang kita, karena uang itu ibarat hewan peliharaan yang buas/liar.

Seandainya kita punya hewan peliharaan seperti ayam, kambing, atau sapi tetapi hewan-hewan itu tidak dijaga, maka mereka akan hilang. Jika tidak dibuatkan pagarnya, kerangkengnya, atau tidak diatur bagaimana cara hewan-hewan itu hidup, maka mereka akan kabur.

Yang sering terjadi adalah kenapa uang kita koq tidak terkumpul, rezeki kita koq tidak kelihatan bentuknya. Bisa jadi itu karena kita tidak mengerangkeng uang kita. Tidak memagari uang kita, sehingga lepas entah ke mana.

Hukum kerangkeng uang dalam Islam ada di QS Alfurqan ayat 67. "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir. Dan adalah pembelanjaan itu di tengah-tengah antara yang demikian itu."

Ini berarti Allah menginginkan agar kita betul-betul cerdas dalam urusan harta. Jadi, Islam tidak melulu bicara tentang surga, alam barzakh, padang mahsyar, dll. Namun, Islam juga bicara tentang pentingnya merapikan uang agar hidup kita selamat.

Allah tidak suka kita membelanjakan harta berlebih-lebihan. Namun, kenyataan di lapangan banyak orang berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta.   Bahkan, dalam QS Al-Isra' ayat 27 Allah mengancam akan menghancurkan rezeki orang-orang yang berteman dengan setan. "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."

Seringkali kita tidak adil dalam memperlakukan uang. Uang yang harusnya ditahan malah dikeluarkan Sebaliknya, uang yang harusnya dikeluarkan malah ditahan. Saat masuk masjid, untuk berinfak 50 ribu atau 100 ribu itu rasanya gede banget. Namun, saat masuk ke restoran membayar makanan sampai 200 ribu lebih juga enteng-enteng saja. Ini adalah hal yang tidak sepatutnya. Akhirnya, pola hidup seperti ini membuat kita kehilangan rezeki.

Dalam QS Al-Isra' ayat 26:"Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros." 

Oleh karena itu, kita harus smart dalam membelanjakan harta. Apalagi menjelang akhir Ramadan menuju Lebaran. Banyak hal bisa menjadi pintu-pintu pengeluaran. Jangan sampai kita mengeluarkan uang untuk hal yang sifatnya menghancurkan. Tetapi, kita menahan uang untuk hal yang bersifat membangun.

Sedekah, wakaf, infak, dan zakat adalah pos-pos pengeluaran yang akan membangun rezeki kita. Dengan sedekah akan digandakan pahalanya 10 kali lipat oleh Allah. Zakat akan menyucikan dan mengembangkan harta. Sayangnya, masih banyak orang yang ragu-ragu melakukannya sehingga terasa berat. Sementara itu, untuk kebutuhan-kebutuhan yang dapat menghancurkan rezeki justru kita gampang banget mengeluarkannya.

Masuk pasar atau mal, lalu pulang ke rumah, malah bingung kenapa banyak barang yang dibeli. Kalap belanja. Nyata benar adanya bahwa di pasar banyak setan yang menyihir dengan ilmu hipno selling berbentuk diskon ini dan itu. Akhirnya uang kita habis. So, ingatlah untuk berdoa dulu sebelum masuk pasar. 

"Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu, wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khairu, wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir,".

Yang artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, Yang Mahaesa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan, bagiNya pujian. Dialah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tanganNya kebaikan, Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu."

Berikut ini adalah 10 jurus kerangkeng uang melawan hipno selling agar finansial sehat saat Ramadan. Jurus ini saya dapat dari Ustadz Nasrullah saat berguru ilmu Magnet Rezeki (MR). Dimulai dari pertanyaan:

1. Apakah sudah ada rencananya? Jika belum ada, jangan putuskan membeli sesuatu. Jika sudah ada rencana, maka ...

2. Apakah ada uang tunainya? Jika tidak ada, maka jangan beli. Sebab, jika beli dengan cara kredit biasanya merasa tidak bersalah dan menggampangkan, padahal justru menjebak. Jika ada uang tunainya, maka ...

3. Apakah ini need (kebutuhan) atau want (keinginan)? Hiduplah sesuai kebutuhan, karena kebutuhan itu bersifat primer. Sedangkan, keinginan itu sifatnya gaya . Kebanyakan gaya akan menghancurkan hidup kita. Jika beli karena butuh, maka ...

4. Apakah berbahaya jika tidak beli? Jika berbahaya, maka jangan dibeli. Jika harus beli karena tidak bahaya, maka ...

5. Apakah ada produk atau jasa pengganti yang lebih hemat? Jika ada yang lebih hemat/ekonomis, maka belilah produk yang ini. Lalu ...

6. Apakah ada cara lain yang lebih ekonomis? Jika ada, maka ...

7. Apakah masih bisa ditunda? Jika masih bisa menunda beli sesuatu, maka tundalah. Jika tidak bisa ditunda, maka ...

8. Apakah bisa menghasilkan uang lebih setelah membeli? Jika dengan membeli barang membuat semakin produktif, maka ...

9. Apakah memberikan manfaat yang permanen atau sesaat? Bila manfaatnya permanen, maka belilah barangnya.

10. Jangan bawa uang tunai dalam jumlah besar! Gunakan ATM setiap akan bertransaksi. Semoga di tengah perjalanan menuju mesin ATM, sihir hipno selling-nya ambyar. Pasukan setan pada bubar jalan. Kapok. Hehehe.

Catatlah 10 jurus kerangkeng uang ini di kertas kecil, laminating agar awet, lalu simpan di dompet. Setiap akan beli sesuatu, baca lagi catatannya. Pastikan uang yang dikeluarkan memang benar-benar untuk kebutuhan hidup bukan keinginan. Niatkan mengamalkan jurus ini agar tidak menjadi teman setan.

Semoga jurus kerangkeng uang ini bermanfaat agar finansial sehat saat Ramadan. Sehat pula di bulan-bulan yang lain. Jangan lupa tunaikan zakat, infak, sedekah, atau wakaf agar harta kita bersih, suci, dan berkah berkelimpahan.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun