Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Sapu, Pena, dan Bunga: Hobi Asyik Saat Ramadan

13 April 2023   23:57 Diperbarui: 13 April 2023   23:58 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku adalah karya, sebuah jati diri. Foto: Dokpri

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, penuh ampunan, dan penuh kesempatan untuk mendulang pahala. Pertanyaannya, apakah pahala hanya bisa didapat dengan kegiatan ibadah seperti salat, puasa, zakat, atau haji semata?

Tentu saja tidak. Bentuk ibadah bermacam-macam. Ibadah bukan hanya salat, puasa, zakat, umrah dan haji, atau baca Alquran saja. Ibadah termasuk juga menyayangi orang tua, berkata sopan, menuntut ilmu, membuang duri di jalan, menjaga kebersihan, menengok tetangga yang sakit, dll.

Kegiatan apapun yang diniatkan untuk mencari rida Allah adalah termasuk ibadah. Tak terkecuali melakukan hobi. Hobi yang membuat pelakunya makin bersyukur, menebar manfaat, dan memberi pengaruh baik pada lingkungan adalah bagian dari ibadah.

Saya pernah punya banyak hobi. Sayangnya, hobi nyanyi sudah lama saya tinggalkan. Karena, setiap kali nyanyi lagu tentang orang tua tiba-tiba termehek-mehek ingat almarhum bapak. Saya juga sudah tidak aktif lagi nggowes, karena faktor kesehatan jadi merasa cepat lelah.

Lalu, apa dong hobi saya yang masih konsisten dilakukan kala Ramadan?

1. Beres-beres rumah

Hobi ini nih yang nggak ada matinya. Saya memang lebih suka beres-beres rumah daripada memasak. Seringnya, suami dan anak-anaklah yang memasak. Saya baru bisa melakukan pekerjaan rumah yang lain setelah kondisi rumah bersih. Jika masih kotor apalagi berantakan, yang ada malah kepikiran terus. Alih-alih segera ambil sapu dan kawan-kawannya, eh saya malah mager.    

Rumah bersih, hati berseri-seri. Foto: Dokpri
Rumah bersih, hati berseri-seri. Foto: Dokpri

Ritual bersih-bersih rumah meliputi menyapu lantai atas dan bawah, menyapu halaman, kadang mengepel, mengelap debu, dan membersihkan kamar mandi. Kegiatan ini membuat tubuh berkeringat. Lumayanlah sebagai pengganti kegiatan olahraga. Setelah rumah bersih, saya siap melakukan hobi lainnya.

2.  Menulis

Saya terbiasa mencatat hasil seminar maupun pengajian. Kalau dulu dicatatnya di buku. Sekarang pakai hape. Catatan-catatan ini berguna saat saya perlu bahan untuk menulis. Dan, ini adalah tahun kedua saya mengikuti tantangan menulis Samber Ramadan. Semangat menulis makin menggebu-gebu, karena membuat saya merasa berdaya dan bermakna. Sehingga, saya bahagia karenanya. 

Buku adalah karya, sebuah jati diri. Foto: Dokpri
Buku adalah karya, sebuah jati diri. Foto: Dokpri

Hormon kebahagiaan ini sangat saya perlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga, saya fit terus dan jantung saya sehat lagi. Sebagai cancer warrior, saya tak akan menyerah karena sakit. Namun, akan terus berikhtiar menuju kesembuhan yang sempurna dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Salah satunya melalui kegiatan menulis dan menghasilkan buku. Warisan untuk anak cucu.

3.  Mengoleksi bunga imitasi

Ini adalah hobi baru saya. Hobi mengoleksi bunga imitasi atau bunga plastik. Mengapa bunga plastik? Karena, merawat bunga plastik itu antiribet. Tidak perlu disiram atau dipupuk. Hanya perlu dibersihkan dari debu-debu. Kalau ditinggal mudik lama juga tidak jadi beban. Meskipun bunga tiruan, keindahannya tetap bisa dinikmati. Jika dilihat dari jauh tampak seperti bunga hidup saja.

Anggrek imitasinya cantik. Foto: Dokpri
Anggrek imitasinya cantik. Foto: Dokpri

Saya punya koleksi bunga anggrek plastik berwarna putih, pink, kuning bercorak, merah, dan ungu. Bunga wisteria dan daun anggur saya gantung di balkon belakang untuk mengurangi panas matahari yang masuk. Balkon depan saya tutupi dengan untaian daun pegagan dan maple untuk menjaga privasi dari pandangan orang. Sedangkan, sebagian pagar besi di halaman rumah saya tutupi dengan daun semangka. Banyak yang menyangka bunga dan daunnya asli, loh!

Dulu, saya paling anti bunga palsu. Tidak ada menarik-menariknya, gitu. Sekarang justru sebaliknya. Antara bunga asli dan bunga palsu sama-sama mencuri perhatian. Lebih dari itu, saya jadi bisa menghargai orang-orang yang berkarya membuat bunga plastik semendekati mungkin dengan aslinya. Ini pasti pakai ilmu pengetahuan, bukan jampi-jampi.

Itulah beberapa hobi asyik saya saat Ramadan. Bagaimana denganmu?

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun