Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Manis Menjadi Kompasianer Saat Harus Terapi Kanker

17 November 2022   22:35 Diperbarui: 17 November 2022   23:34 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemoterapi tak menghalangi semangat ngeblog di Kompasiana. Foto: Dokumen Pribadi

Terima kasih kepada para pengunjung yang sudah membaca dan memberi penilaian. Kehadiran kalian sungguh berarti.

Saya memperhalus keterampilan menulis dengan mengikuti banyak blog competition. Saya baca tulisan-tulisan kompasianer lain untuk tambahan wawasan. Menang kompetisi itu bonus. Nggak menang nulis jalan terus. Semangat jangan sampai putus.

Alhamdulillaah tulisan saya berjudul "TITI RAMAH. Resolusi Sehat 2022" dinobatkan sebagai 6 Artikel Terpilih Lomba Blog 6 Tahun Ketapels. Juga tulisan "Ada Cinta dalam Sepotong Marbelia" berhasil menjadi 5 Teratas Lomba Karya Tulis dengan Hadiah Kejutan by Widz Stoop.

Pengalaman seru menjadi kompasianer adalah saat mudik lebaran 2022. Mengerjakan tugas event Samber THR 2022 Mystery Challenge 3 tentang tips mudik asyik. Ngetik pakai hape dulu. Malamnya baru dipindah ke note book yang sudah full batere. Ngetik di dalam mobil saat rehat di ruas tol Solo Semarang KM 456. Rest area yang fenomenal habis.

Di bawah temaram lampu bagian dalam mobil, diiringi debaran jantung yang menderu berkejaran dengan waktu di detik-detik terakhir, sungguh membuat nafas saya melaju terburu-buru, Meskipun the power of kepepet bekerja lancar jaya, hal ini janganlah ditiru. Ojo ditiru, yo konco! Ora apik.

Ngeblog di Kompasiana bagi saya memiliki beberapa makna, yaitu:

1. Percaya diri. Menjadi kompasianer bukan saja untuk menyalurkan hobi menulis, tetapi juga menjadi pendongkrak rasa pede saya yang sempat terpuruk karena kanker. Saya tetap merasa sempurna dalam ketidaksempurnaan saya sebagai Beauty and The Breast, wanita dengan satu payudara.

2. Rekreasi jiwa. Saya bisa bersedekah pikiran, mengukir peradaban, serta tetap produktif dalam kondisi apapun dengan ngeblog di Kompasiana. Jika belum bisa menghasilkan banyak cuan, paling tidak saya produktif secara pemikiran. Sehingga, bisa jadi motivasi dan inspirasi bagi orang lain dalam kebaikan.

3. Sosialisasi. Saat sosialisasi dihadang oleh badai covid 19 dan fisik saya drop sehingga tidak bisa dikunjungi untuk mencegah infeksi lain, saya tetap bisa terhubung dengan sahabat-sahabat kompasianer di manapun mereka berada. Seneng banget saat disapa oleh mereka dengan kalimat,"Ditunggu tulisan-tulisan berikutnya, yah!"

4. Aktualisasi diri. Saat event Samber Ramadhan 2022, saya memberi tantangan pada diri sendiri untuk konsisten menulis selama tiga puluh hari Ramadhan. Meskipun beberapa hari bolong nulis, setelah dirapel-rapel sampai akhir Ramadhan terkumpul lebih dari 30 tulisan. Dan saya dinyatakan sebagai salah satu pemenang Mystery Challenge 1-4 dengan hadiah Voucher Gramedia senilai 250 ribu dan Pemenang hadiah hiburan Voucher Kompasiana Premium. Bungahnya hati saya atas prestasi ini.

5. Dongkrak rezeki. Nilai tambah saya sebagai penulis beberapa buku solo dan belasan buku antologi, bertemu dengan Kompasiana sebagai faktor pengali rezeki, memberi saya peluang lain sebagai motivator. Baik motivator menulis maupun pejuang kanker dengan menjadi pemateri webinar di beberapa komunitas. Saling jaga saling peduli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun