Tahun 2011 atau tiga tahun setelah umroh pertama, lagi fokus-fokusnya menyiapkan umroh ibu, hadiah dari adik lelakiku yang bekerja sebagai arsitek di Oman, aku dapat tawaran menggantikan hadiah umroh dari Bank Syariah Mandiri yang tidak diambil oleh tetanggaku.Â
Sebenarnya yang ditawari ada dua tapi setelah tetanggaku sholat istikhoroh dua kali yang keluar adalah namaku. Maa syaa allooh. Aku hanya mengganti dengan harga enam juta all in dengan fasilitas penerbangan Saudi Arabia Airline dan hotel di Zam-Zam Tower. Bagiku tak masalah mau naik apa atau tidur di hotel mana. Bisa menginjakkan kaki kedua kali di tanah suci saja sudah bersyukur sekali.
Ibuku berangkat duluan dari Jatim bersama tetangga. Sepulang ibu umroh, aku baru menyusul berangkat dari Jakarta. Terkabul sudah doaku agar suami, ayah, dan ibuku beribadah umroh meski tak bersama-sama. Bahkan Allah memberi tambahan bonus padaku dan suami bisa umroh dua kali.Â
Bonus ini mungkin Allah beri karena banyak teman yang mengaku termotivasi oleh kami untuk berumroh. Walloohu a'lam bishowwab.
Saat umroh pertama dan kedua, kumohon pada Allah agar aku dan suami bisa berhaji berdua. Dengan kekurangan dana yang masih banyak, otak mikir lagi mau cari dana talangan dari bank. Survei ke bank sana dan ke bank sini tapi Allah belum menghendaki.Â
Sampai akhirnya Dia memberi petunjuk lewat mimpi. Ada suara bisikan dalam mimpiku,"Kantor." Â Begitu yang kudengar.
Maka kubicarakan hal ini pada suamiku untuk mengambil bonus tahunannya lebih awal untuk menutupi biaya pendaftaran haji. Tak dinyana, beberapa hari sebelumnya ternyata suami dapat saran dari teman kantornya untuk mengajukan pinjaman lunak dengan mengambil dulu jatah bonus tahunannya.Â
Niat ini disambut baik pihak perusahaan. Proses seluruhnya kurang dari seminggu dan tepat tanggal 1-11-11 kami mendaftar haji dengan porsi berangkat tahun 2015/2016. Â Â Â Â Â Â Â Â
Meski tertunda setahun akibat pengurangan kuota haji oleh pemerintahan Arab Saudi, tanggal 29 Agustus 2016 Subuh, kami yang tergabung di kloter 54 akhirnya terbang ke tanah suci. Sekali lagi, sebagian barang dan bekal makanan yang kuperlukan di tanah suci juga disediakan olah sahabat-sahabatku. Syukron lillaah.
Terima kasih pada siapapun yang pernah kutitipi doa saat mereka berumroh/berhaji. Tak terkecuali ayah dan ibu mertua rohimakumullooh yang di tahun 1997 lalu ikut mendoakan kami para anak, menantu, dan cucu-cucunya. Alhamdulillaah, satu per satu dari kami ditakdirkan Allah beribadah di Tanah Suci.