Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sabtu Berkah dengan Hidangan Baso Tahu Khas Bandung

28 April 2022   20:04 Diperbarui: 29 April 2022   17:04 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Daarussalaam di RW 20 tempatku tinggal banyak melaksanakan kegiatan untuk memakmurkan masjid. Salah satunya adalah pengajian bapak-bapak yang dilaksanakan ba'da sholat Subuh berjamaah.

Kajian mengupas tentang hadist arbain dan tafsir Qur'an oleh ustadz yang berbeda. Masing-masing ustadz mengisi kajian selama dua pekan berturut-turut secara bergantian. Setelah kajian, acara dilanjutkan dengan sarapan pagi.

Seingatku, kegiatan yang dikenal dengan sebutan "Sabtu Berkah" ini sudah berjalan selama 5-6 tahun. Banyak jamaah yang berminat menyiapkan jamuan, sehingga hanya setahun sekali setiap jamaah mendapat giliran.

Kali ini giliran keluargaku menyiapkan jamuan sarapan. Pilihan kami jatuh pada menu baso tahu khas Bandung. Bukan membuat sendiri. Kami membelinya di daerah Permata. Pelengkapnya ada siomay, kentang dan telur rebus, serta paria. 

Dibalur bumbu kacang dengan tambahan kecap, sambal, irisan jeruk, dan kerupuk semoga bisa menggugah semangat beraktifitas di Sabtu pagi.

Karena jamaah berasal dari berbagai suku maka menu makanan juga bervariasi, seringkali mencirikan kuliner khas daerah mereka. Ada rawon dari Jatim, pempek dan tekwan dari Palembang, gudeg dari Jogja, pecel Madiun, liliwetan ala Sunda, lontong sayur, bakso, nasi bakar, nasi uduk, nasi kuning, bubur kacang ijo, dan lain-lain.

Selain memakmurkan masjid, hikmah lain yang bisa dirasakan dari kegiatan ini adalah anjuran untuk menghadiri majelis ilmu, memuliakan tamu/jamaah, kesempatan bershodaqoh, quality time dengan keluarga karena aku-suami-dan si bungsu bareng-bareng nyiapin dari beli sampai menyajikan, dan juga menjalin silaturahim dalam bingkai keanekaragaman Indonesia.

Tidak perlu berteriak "Aku NKRI" atau "Aku Pancasilais". Kami sudah membuktikan bahwa kami adalah bagian dari usaha untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Perbedaan suku, mahdzab, atau pilihan politik bukanlah sebuah halangan untuk menjalin persatuan. ***

Kegiatan "Sabtu Berkah" ditiadakan selama Ramadan, diganti dengan acara menyiapkan ifthar oleh masing-masing KK untuk anak-anak dan remaja masjid yang tadarusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun