Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Penerapan Rumus 2B2L dalam Hablum Minannas

20 April 2022   23:49 Diperbarui: 21 April 2022   00:02 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berani mengakui kelebihan, jasa, dan kebaikan orang adalah wujud dari hablum minannas | Sumber foto: historica.fandom.com

Islam mengajarkan keseimbangan di semua sendi kehidupan. Ini berarti, meskipun kehidupan dunia bersifat sementara dan sebagai penghubung dengan kehidupan akhirat yang abadi, tetapi Islam tidak mengabaikan kebutuhan duniawi kita.

Oleh karena itu, dalam Islam dikenal istilah hablum minallah dan hablum minannas. Hablum minallah adalah hubungan vertikal antara manusia dengan Allah. Sedangkan, hablum minannas adalah hubungan horizontal antara manusia dengan manusia lainnya.

Hablum minallah adalah konsep bagaimana manusia berhubungan dengan Allah Sang Maha Pencipta dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, Sedangkan hablum minannas adalah konsep dimana individu manusia menjaga hubungan baik dengan individu atau kelompok manusia lainnya.

Dimensi hablum minallah meliputi dimensi spiritual terkait dengan ketaatan hamba kepada Allah. Sedangkan, dimensi hablum minannas mencakup dimensi sosial terkait dengan hubungan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.

Contoh kesalehan spiritual seperti salat, tilawah Alquran, puasa, haji, dll. Sedangkan contoh kesalehan sosial yang paling mudah adalah menerapkan senyum, sapa, dan salam saat bertemu dengan orang lain.

***

Ada orang yang salatnya bagus, tilawah Alqurannya fasih, hafalannya banyak, tetapi hubungan dengan orang tua kurang elok, dengan tetangga sering berkonflik, dengan teman mudah marah,  

Sebaliknya, ada orang yang ibadahnya kurang, sedekahnya sedikit, baca Alquran tersendat-sendat, tetapi tutur Bahasa dan perilakunya santun. Mana yang lebih baik?

Kalau kata Buya Yahya, dalam membangun manusia itu ada tahapan-tahapannya. Tidak ada manusia yang sempurna. Pandang sisi baiknya dulu. Jangan tanamkan kebencian pada sisi buruknya. Panjatkan doa agar Allah memperbaiki keburukannya. Karena, jika kita hanya fokus pada keburukan seseorang maka ini adalah masalah.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengaitkan antara akhlak mulia dengan iman yang sempurna sebagaimana beliau bersabda,"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya." (HR. At-Tirmidzi No. 2612, ia berkata: Hadits Shahih).

Dalam hadits yang lain juga disebutkan bahwa pada hari kiamat nanti, orang yang paling dekat dengan Rasulullah SAW adalah orang yang paling bagus akhlaknya. Manusia yang memiliki akhlak mulia akan dicintai oleh manusia lainnya, terlebih dicintai oleh Rasulullah SAW.

***

Semua hablum minannas harus karena hablum minallah supaya jadi amal saleh. Dalam bergaul dengan manusia AA Gym menyarankan kita memakai rumus 2B2L, karena, setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan.

Jika kita salah bersikap, maka kelebihan orang lain membuat kita dengki dan kekurangan orang lain membuat kita sombong. Seharusnya, kelebihan dan kekurangan orang lain menjadi ladang ilmu, ladang amal, ladang syukur, ladang memaafkan, dan ladang peningkatan kualitas kita.

Apa yang dimaksud rumus 2B2L?

1. Berani mengakui kelebihan, jasa, dan kebaikan orang.

Sehingga, kelebihan orang tersebut akan mudah menjadi bagian kelebihan kita. Hati pun menjadi bahagia karena termasuk syukur. Orang yang paling bersyukur kepada Allah adalah orang yang paling tahu berterima kasih.

2. Bijak terhadap kelebihan dan kekurangan orang lain.

Tidak ada manusia yang sempurna karena manusia adalah gudangnya kesalahan. Jika kita melakukan kesalahan, kita ingin orang lain bijak terhadap kita dan tidak emosional serta membantu kita untuk memperbaiki diri.  

3. Lihat kesalahan diri karena kita tidak terancam oleh dosa orang lain.

Yang mengancam kita adalah dosa dan kekurangan kita yang tidak kita akui dan tidak diperbaiki. Semakin kita berani melihat kekurangan diri, semakin berpeluang kita memperbaiki diri dan memperbaiki yang lain.

4. Lupakan jasa dan kebaikan diri.

Semakin kita melupakan jasa dan kebaikan diri, semakin nyaman hidup kita. Semakin kita menuntut untuk dihargai, semakin tidak bahagia hidup kita. Saat kita beramal saleh sebenarnya yang untung adalah kita karena sudah jadi jalan kebaikan.

            Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menjaga hablum minannas dan hablum minallah secara seimbang.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun