Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ustaz Panutan Konsisten dalam Perkataan dan Perbuatan

8 April 2022   23:17 Diperbarui: 8 April 2022   23:47 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau saya pribadi menilai ustaz panutan umat itu cukup simpel. Yaitu, ustaz yang memiliki karakter bersatunya perkataan dan perbuatan. Apa-apa yang dikatakannya konsisten dengan apa-apa yang diperbuatnya. Namun, penjabarannya bisa tidak sesimpel itu.

Ustaz yang konsisten antara perkataan dan perbuatannya adalah ustaz yang di antaranya:

1. Nggak baperan tapi baperan. Wah ... Apa lagi, nih? Maksudnya kalau lagi ceramah nggak bawa-bawa perasaan, tetapi bawa perubahan ke arah yang lebih baik. Lebih baik dalam hal beribadah, berderma, berbakti pada orang tua, dan lain-lain. Lebih baik dalam hal beraktifitas untuk dunia akhirat. Orientasinya surga.

2. Nggak mencak-mencak saat dikritik. Ustaz yang nggak sibuk memoles pencitraan saat telah melaksanakan praktik baik. Kritik baginya adalah sarana untuk memperbaiki diri sehingga terhindar dari melakukan kesalahan yang sama. Ia juga tidak merasa takabur dengan kebaikan yang sudah dilakukannya. Malah was-was apakah amalnya diterima Allah atau tidak.

3. Rela meminta maaf saat melakukan kekhilafan dan rela memaafkan orang lain yang telah menyakitinya. Ini berat. Tidak semua orang diberi kemampuan bersikap seperti ini. Namun, karena seorang ustaz tahu bahwa meminta maaf dan memaafkan adalah perintah Allah dan sunnah Nabi SAW, ia berkata sami'na wa atho'na. Aku dengar dan aku taat.

4. Yang menjalankan bisnis dengan cara elok dan berkesan, bukan dengan cara kasar dan jadi beban. Ustaz juga manusia. Dia boleh punya bisnis. Dia berhak kaya. Dengan kekayaan itu seorang ustaz bisa melebarkan kemanfaataannya kepada banyak orang.

5. Yang dirindukan kehadirannya, ditangisi kepergiannya, dan diamalkan ilmunya. Kehadirannya memberi kesan di hati. Ilmu yang diajarkan nempel terus. Sehingga saat ia wafat, kita menangis karenanya. Masih ingat kan kesedihan kita ditinggal oleh Ustaz Arifin Ilham atau Ustaz Jefri Al Buchori? Meleleh. Allaahummaghfirlahum warhamhum wa 'aafihii wa'fu'anhum.

6. Yang mampu mengubah noise menjadi voice, berisik menjadi asyik. Selalu ada solusi dari setiap masalah. Solusi yang dilandasi Alquran dan Hadits. Bukan solusi atas kemauan ustaz sendiri atau golongannya. Di manapun berada, ia selalu berusaha menjadi jalan keluar atas masalah, bukan menjadi penyebab dari masalah itu sendiri.

7. Dan lain-lain.

            Banyak ustaz panutan yang lahir di bumi pertiwi ini. Salah satunya adalah Aa Gym. Beliau adalah ustaz yang mampu mengubah noise menjadi voice. Saat itu, Aa Gym diundang oleh salah satu stasiun tivi swasta dalam sebuah acara diskusi. Saya lupa apa temanya.

Suasana diskusi menjadi gaduh karena masing-masing pihak merasa paling benar. Bola panas terlempar semakin liar dan tidak terkendali. Tiba-tiba Aa Gym berani menginterupsi dan berusaha mendinginkan suasana dengan nasihat-nasihatnya. Beliau sampai menangis menyaksikan kegaduhan itu. Lalu mengajak semua orang untuk berpikir jernih dan introspeksi diri demi persatuan bangsa. Akhirnya audien terdiam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun