"Barangsiapa melaksanakan salat pada Lailatul Qadar karena iman dan mencari pahala, maka dosa-doanya yang telah lalu akan diampuni."Â (HR Bukhari no. 1901)
5. Zakat fitrah.
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS At-Taubah (9) ayat 103)
Amalan di bulan Ramadan lainnya juga bisa dikerjakan untuk menambah amalan-amalan di atas. Misalnya, setelah salat bisa diperbanyak dengan membaca Alquran. Bisa juga dengan memperbanyak salawat. "Barangsiapa yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat kepadanya sepuluh kali." (HR Muslim no. 408).
Bagaimana dengan wanita yang sedang haid atau nifas? Amalan di bulan Ramadan apa saja yang dapat dilakukan? Jangan khawatir! Amalan bulan Ramadan tetap bisa dilakukan oleh wanita yang sedang haid atau nifas. Antara lain:
1. Menyiapkan hidangan berbuka puasa (iftar). Salah satu amalan yang bisa dilakukan oleh wanita yang sedang haid atau nifas adalah membuat hidangan berbuka puasa atau menyiapkan sahur, baik untuk keluarga maupun dibagikan kepada orang lain.
2. Memperbanyak doa dan zikir. Seorang wanita yang sedang haid atau nifas tidak dilarang baginya untuk beristighfar, berzikir, dan berdoa sepanjang waktu selama dia mampu. Doa adalah senjatanya orang Mukmin. Berdoalah kepada Allah untuk segala urusan.
3. Memperbanyak infak dan sedekah. Jangan merasa malu ketika hanya mampu memberi sedikit untuk bersedekah. Karena, selalu ada kebaikan dalam berbagi tidak peduli sekecil apapun yang dibagikan.
4. Mengikuti majelis ilmu (thalabul 'ilmi). Selama bulan Ramadan bisa mendatangi atau mengikuti majelis-majelis ilmu yang sangat baik untuk menambah wawasan dan pengetahuan keagamaan. Malaikat akan memohon kepada Allah agar mengampuni orang-orang yang mengikuti majelis ilmu.
5. Membantu orang lain (khidmat). Keutamaan amalan ini adalah mampu membantu meringankan pekerjaan atau kesusahan orang lain. Dengan membantu orang lain akan melahirkan sikap empati dan simpati. Rasa sabar dan syukur akan terpelihara karenanya.
6. Dan lain-lain.