Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mutiara dari Laut Aegean Itu Bernama Izmir

5 April 2022   16:14 Diperbarui: 5 April 2022   16:31 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Ketiga. Tujuan pertama hari ini adalah Leather Factory Show. Sebagai salah satu penghasil kulit terbesar di dunia, Turki memiliki produk kulit yang kualitasnya oke banget. Kami menyaksikan peragaan busana dengan koleksi jaket kulit terbaru yang dibawakan oleh model diiringi suara musik. Jaket kulit dibuka, dibalik dengan cepat, lalu dikenakan kembali. Sebagian besar jaket kulit yang diproduksi bisa dipakai bolak-balik. Artinya masing-masing sisi memiliki motif berbeda sehingga seakan memiliki dua jaket kulit.

Fashion show interaktif. Foto: Dokumen Pribadi
Fashion show interaktif. Foto: Dokumen Pribadi

Acara ini disajikan secara interaktif. Model mengajak salah dua pengunjung untuk naik ke panggung menjadi model dadakan. Selama peragaan busana, para pengunjung disuguhi teh dalam gelas-gelas kecil. Setelah selesai, pengunjung dipersilahkan masuk ke dalam toko untuk melihat-lihat koleksi jaket kulit mereka. 

Naksir jaketnya tapi mahal, euy! Foto: Dokumen Pribadi
Naksir jaketnya tapi mahal, euy! Foto: Dokumen Pribadi

Aku tertarik pada jaket kulit motif macan tutul dipadu warna merah marun, hitam, dan krem di sisi luar. Sementara, sisi dalamnya berwarna merah marun polos. Cakep banget jaket dengan topi hoody ini, ringan, dan lembut. Aku terlihat makin langsing saja. Hahaha. 

Harganya enam jutaan. Wow! Ini kebutuhan tersier bukan utama. Salah seorang pelayan setengah baya berparas bule cantik, mengarahkanku ke jaket lain yang lebih murah, tiga jutaan. Dia merayuku sedemikian rupa nyaris memaksa. Aku harus segera keluar dari jebakannya, nih! Jika tidak, dia akan ngintil terus! 

"Sorry, sist! It's still expensive for me. I've to forget it!" Kucoba berbicara seramah mungkin sambil memegang pundaknya, memberi pengertian. Mantraku bekerja. Ia melepaskanku tanpa syarat. Sayang, rombongan kami tetap tidak dibukakan pintu oleh penjaga pria.

"You have to buy our jackets, Mam!" katanya. Kami semua bengong. 

"Sorry, just kidding!" Pria itu akhirnya membuka pintu sambil tertawa melihat ekspresi kekhawatiran wajah kami. Kami lari berhamburan keluar sambil tertawa. Duhai ... sampai ada acara kaya ginian shopping-nya, ya! Di halaman luar, kami disambut oleh sebatang pohon jeruk dengan buah-buah kuningnya yang menyegarkan.   

Foto: Dokumen Pribadi
Foto: Dokumen Pribadi

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun