Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Semalam di Kuala Lumpur

21 Maret 2022   00:28 Diperbarui: 21 Maret 2022   00:29 3395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumen Pribadi.
Foto: Dokumen Pribadi.

Minumnya kami pilih es teh.  Bayangannya adalah es teh bening khas Indonesia. Ternyata yang disajikan adalah es teh tarik. Perpaduan antara teh dan susu menjadikan minuman ini memiliki cita rasa yang khas dan wangi yang harum. Sesuai dengan namanya, teh tarik dibuat dengan cara yang tidak kalah unik. Teh dan susu dicampur dengan cara dituangkan di dua cangkir yang berbeda. Jika melihat proses pembuatannya, air teh dan susu yang tercampur itu terlihat seakan ditarik dari cangkir yang satu ke cangkir yang lain. Proses 'tarikan' inilah yang membuat warna teh tarik semakin pekat, beraroma, dan berbusa di bagian atasnya.

Foto: Dokumen Pribadi.
Foto: Dokumen Pribadi.

Lokasi Easy Hotel ada di depan restoran nasi kandar. Check in hotel menjelang sore. Easy Hotel KL Sentral terletak di kawasan Brickfields, Kuala Lumpur. Hotelnya tidak terlalu besar tapi bersih. Pengunjungnya datang dan pergi. Harganya terjangkau. Di bawah lima ratus ribuan per malam. Pegawai hotelnya ramah dan bisa berbahasa Indonesia. Meskipun kamarnya tidak terlalu luas tapi bisa dapat area untuk salat. Dilengkapi dengan AC, TV layar datar, teko listrik, dan meja. Ada penunjuk arah kiblat di langit-langit kamar. Kamar mandi dalamnya memiliki shower dan perlengkapan mandi gratis. Fasilitas lainnya yang dapat dinikmati adalah restoran dan wi-fi gratis.

Kamar Easy Hotel. Foto: Dokumen Pribadi.
Kamar Easy Hotel. Foto: Dokumen Pribadi.

Katanya anak-anak pengen tidur dulu. Eh, tahunya malah bercanda. Maklum, baru berkumpul kembali setelah sebulan yang lalu anak sulungku tugas terbang lagi sebagai pramugari di Air Asia. Jadinya ke Petronas Tower malam hari pakai Grab Car di tengah turunnya hujan. 

Melintasi salah satu bagian mal menuju pelataran Petronas Tower. Foto: Dokumen Pribadi.
Melintasi salah satu bagian mal menuju pelataran Petronas Tower. Foto: Dokumen Pribadi.

Kali ini kami masuk area Petronas Tower tidak dari arah depan tapi melalui mal di dalam gedung. Pelataran Petronas Tower yang bermandi cahaya lampu di malam hari, masih basah oleh hujan yang baru saja berhenti. Banyak pengunjung yang berswafoto. Beberapa lelaki menawarkan lensa kamera tambahan untuk hape yang dapat membantu mengambil gambar latar belakang gedung yang menjulang tinggi sampai puncaknya. Tidak tertarik beli sebenarnya. Tapi penjual yang satu ini cukup sabar dan ramah menawarkan dagangannya pada kami. Tidak memaksa dan harganya lebih rendah dari pedagang yang lain. Jadinya beli juga, deh! Harganya di bawah 75 ribuan. 

Pelataran Petronas Tower. Foto: Dokumen Pribadi.
Pelataran Petronas Tower. Foto: Dokumen Pribadi.

Besok paginya kami sarapan di ABC Bistro Cafe Easy Hotel. Menunya teh tarik dan nasi lemak mirip nasi uduk. Nasi putih berbumbu diberi kering tempe teri, sambal bajak, telur rebus, dan irisan timun. Setelahnya, kami sempat jalan-jalan di kawasan Brickfields. Brickfields yang ramai merupakan rumah untuk Little India. Ada labirin toko tekstil, salah satunya menjual baju sari khas India. Ada juga toko perhiasan yang penuh warna.

Nasi Lemak. Foto: Dokumen Pribadi.
Nasi Lemak. Foto: Dokumen Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun