Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Semalam di Kuala Lumpur

21 Maret 2022   00:28 Diperbarui: 21 Maret 2022   00:29 3395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelataran Petronas Tower. Foto: Dokumen Pribadi.

Ajaklah anak dan istrimu jalan-jalan. Semakin sering mengajak anak dan istrimu jalan-jalan, semakin lancar dan luas rezeki yang datang dari Allah. Karena, membahagiakan anak dan istri adalah salah satu penyebab dimudahkannya rezeki seorang suami. (Parenthing Truth)

Tidak merasa punya rencana liburan ke Malaysia, tahu-tahu suami sudah beli tiket. Nggak nanggung nih cuma Sabtu-Ahad? Alasannya biar nggak repot ambil cuti.  Oke, pasrah! Wong tinggal ikut saja. Kali ini kami berwisata mandiri. Sempat bikin aku deg-degan.  Gimana nanti di sana? Naik apa? Makan di mana? Takut kesasar, ih! Kebiasaan ikut agen travel yang terima duduk manis dan nggak mikir macam-macam. "Tenang Ma! Kan nanti bisa pakai google map. Beli karcis bis, tiket pesawat, dan  booking hotel bisa online pakai m-banking," hibur suamiku. 

 Alhamdulillaah bisa liburan dengan formasi lengkap meskipun berangkatnya dari arah yang berbeda. Sulungku dari Surabaya. Aku, suami, dan si bungsu dari Bandung.  Bertemu di ruang tunggu KLIA (Kuala Lumpur International Airport) 2. Bandara khusus transit dan parkirnya pesawat Air Asia milik Tony Fernandez.  Naik bis tinggal nunjukin bukti booking dari HP.  Bis melaju ke terminal KL Sentral sekira 1,5 jam.  Nggak macet. Meski begitu, jangan bayangkan terminalnya selebar Bungurasih Surabaya, ya! Parkir bisnya saja di sisi jalan lintasan masuk terminal. Jadi, pasti nggak ramai. 

KL Sentral dipersiapkan sebagai lokasi penghubung transportasi antarmoda (melibatkan berbagai jenis angkutan). Sebagian besar layanan kereta di Kuala Lumpur mengambil penumpang di KL Sentral, serta layanan kereta api antar kota yang melintasi Semenanjung Malaysia dan Singapura. Terintegrasi juga dengan pusat kuliner, perbelanjaan, dan hiburan.

Easy Hotel Kuala Lumpur. Foto: Dokumen Pribadi.
Easy Hotel Kuala Lumpur. Foto: Dokumen Pribadi.

Easy Hotel tempat kami menginap berada persis di seberang KL Sentral.  Udara panas dan perut lapar membuat kami masuk ke restoran nasi kandar. Apaan, tuh? Nasi kandar paling enak di Malaysia dikenal sebagai makanan nasi dengan berbagai lauk yang diguyur kuah kari kental. Katanya, makanan ini muncul pertama kali di Penang sejak abad 19, di mana makanan ini menjadi menu sarapan favorit para buruh pelabuhan Weld Quay Port. Pada waktu itu, para penjual nasi kandar menjajakan makanannya dengan cara dipikul di bahu. Kandar sendiri memiliki arti "bahu".

Foto: Dokumen Pribadi.
Foto: Dokumen Pribadi.

Dalam perkembangannya, sejak tahun 70-an penjual nasi kandar tak lagi memikul dagangannya. Mereka mulai membuka kedai-kedai dengan hidangan nasi kandar sebagai menu utama. Hal itu bertahan sampai sekarang. Saking legendaris dan larisnya, restoran-restoran yang memasukkan menu nasi kandar ke dalam daftar menu banyak tersebar di Penang dan Kuala Lumpur.

Foto: Dokumen Pribadi.
Foto: Dokumen Pribadi.

Isi nasi kandar berupa nasi dan lauk yang diletakkan di atas piring lalu diberi bumbu kuah kari yang pedas. Kuah kari yang disiram ke nasi bisa disesuaikan berdasarkan permintaan pembeli. Sekilas, nasi kandar yang disajikan di restoran yang kami masuki, mirip nasi Padang versi India. Kuah karinya kental dan terasa lebih kuat. Tidak bisa dipungkiri, nasi kandar memang terakulturasi dari makanan bergaya India. Para pegawainya juga berparas India. 

Pembeli bisa memilih beragam lauk, seperti ayam goreng, ikan goreng, udang, babat kambing, sayur timur, sotong, dll. Suamiku memilih nasi putih, telur, ikan kembung goreng, tumisan sayur, dan kerupuk. Kesukaan anak bungsuku ayam dan udang goreng. Udangnya segede paha ayam. Aku pilih menu nasi putih, kering paria, gulai telur ikan, dan gulai kepala kakap. Kukira porsi gulainya sedikit. Makanya kupilih dua gulai. Ternyata gulai kepala kakapnya semangkuk jumbo. Bingung mau ngabisinnya. Kuah karinya kental pula. Harga menuku mencapai dua ratus lima puluh ribu sendiri. Duh, mahal ternyata. Dimakan bareng-bareng biar habis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun