Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tas yang Tertukar

24 Februari 2022   14:05 Diperbarui: 24 Februari 2022   14:11 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejadian tas tertukar bisa terjadi dalam pesawat, maka waspadalah. Foto: Ilustrasi, Shutterstock

Qadarullaah, tas suamiku masih menjadi rezekinya setelah insiden tasnya tertukar atau sengaja ditukar (?) oleh penumpang yang lain.

Suatu siang, kami bertiga ada dalam perjalanan udara dari Surabaya ke Jakarta. Suami dan anakku menyimpan tas ranselnya ke dalam kompartemen kabin, tempat menyimpan tas dalam pesawat, yang ada di atas tempat duduk kami. Karena penuh, kusimpan tasku di kompartemen seberang tempat duduk. 

Perjalanan ditempuh dalam waktu 1 jam 15 menit. Saat penumpang mulai turun, kami memilih keluar belakangan. Tapi karena antrean di belakang mengular, kami ikuti arus saja akhirnya. Tidak jadi keluar terakhir.

Sempat kulihat seorang penumpang di depan kursi kami menurunkan ranselnya. Kata hatiku langsung berkata,"Tertukar!". Tapi segera kuabaikan rasa "tas yang tertukar" itu. Tidak mungkin, ah! 

Lalu tibalah giliran kami keluar. Suamiku mengambil ranselnya. Barulah ia sadar bahwa itu bukan ransel miliknya. Panik pasti. Karena, di tas ransel suamiku ada laptop berisi file-file kerjanya.

Keluar dari pesawat, suamiku berlari-lari dalam ketegangan dan keringetan mencari penumpang yang salah membawa ranselnya. Fokus penglihatannya benar-benar ditujukan pada tas yang dibawa para penumpang. Ia hafal betul ciri-ciri ranselnya yang berbeda berat, model, dan warna dengan ransel yang dia bawa sekarang. 

Saat menoleh ke arah kanan, ia melihat sekelompok penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan transit. Matanya tertuju pada satu ransel yang diyakini sebagai ranselnya. Dikejarnya orang itu lalu diberitahu bahwa tasnya tertukar sambil sedikit diomelin. Ah, jadi penasaran gimana gaya ngomel bapak satu ini.  

"Kenapa bisa salah ambil tas orang, sih!" begitu omelannya. Ini sih bukan omelan khas emak-emak versi panjang kali lebar kali tinggi, ya! Hanya mengingatkan saja. Hehehe. Yang diingatkan cuma nyengir tanpa rasa bersalah. 

Suamiku tidak su'udzon memang sama orang ini. Dia yakin ini murni tertukar. Pikiran positif inilah mungkin yang mendekatkan pertolongan Allah pada suamiku.

Terima kasih ya Allah. Pertolongan-Mu itu pasti adanya. Terbayang jika benar-benar tertukar. Pekerjaan jadi terhambat karena semua data tersimpan di laptop. Harus lapor ke maskapai. Duh, maskapai bisa jadi harus repot menghubungi satu per satu penumpang. Paling tidak penumpang yang duduknya dekat kami. Urusannya bisa panjang dan lama. Karena, ini bukan barang lost and found tapi lost and dibawa sama orang lain. Hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun