Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelukan Paus Fransiskus, Pesan Penting Agar Indonesia Lebih Peduli Anak-anak

3 September 2024   21:57 Diperbarui: 3 September 2024   21:59 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya, pertemuan Paus dengan anak-anak di hari pertama kedatangannya itu, tentulah sangat bermakna. Apalagi, selain anak-anak panti, ada juga anak-anak pengungsi dari berbagai negara, yang menyambut Paus di Kedubes Vatikan. Mereka kerap disebut sebagai anak-anak imigran.

Dua anak di antara mereka memberikan lukisan bergambar pohon, lengkap dengan bendera berbagai negara. Di lukisan itu ada tangan saling berjabatan yang disertai tulisan "Our World." Mereka memeluk lengan Paus Fransiskus. Paus memeluk mereka dengan tersenyum.

Saya pikir, tentu akan ada sesi perbincangan tentang anak-anak Indonesia, antara Paus dengan perwakilan Indonesia. Kenapa? Paus Fransiskus adalah sosok yang sangat peduli anak-anak. Pada Sabtu, 25 Mei 2024 lalu, misalnya, Paus bertemu dengan 50 ribu anak perwakilan dari seluruh dunia.

Pertemuan itu berlangsung di Stadion Olimpic, Roma, Italia. Mereka secara bersama-sama menyerukan perdamaian dalam acara World Children's Day (WCD). Boleh dibilang, itu event terbesar dan perdana, yang melibatkan anak-anak.

Event itu digagas oleh Paus Fransiskus di bawah pengawasan Vatican's Dicastery for Culture and Education. Lembaga itu dibantu oleh beberapa mitra utama, salah satunya 5P Global Movement asal Indonesia. Media sindonews.com pada Rabu, 29 Mei 2024 | 16:08 WIB, melansir berita tentang WCD tersebut.

Di berita itu ditampilkan foto Paus Fransiskus berjongkok, hingga berdiri sejajar dengan seorang anak perempuan. Paus memeluknya serta mengelus kepala bocah tersebut. Wajah Paus ekspresif, menebarkan spirit positif. Sang bocah tertawa riang.

Nah, karena event World Children's Day itulah, saya menduga, akan ada sesi perbincangan tentang anak-anak Indonesia, antara Paus dengan perwakilan Indonesia. Apalagi, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, dalam struktur penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2022, persentase anak-anak lebih tinggi.

Jumlah anak miskin di bawah lima tahun, usia 0-4 tahun, mencapai 12,93 persen dari total penduduk miskin pada Maret 2022. Jumlah itu melampaui persentase kemiskinan semua umur, yang secara total mencapai 9,54 persen.

Miskin, 13 dari 100 Anak

Ada Kesimpulan yang sangat menyesakkan dada. Sekitar 13 dari 100 anak, baik pada kelompok umur bayi maupun balita, termasuk kategori miskin. Itu berdasarkan data BPS dalam laporan Kesejahteraan Anak Indonesia: Analisis Kemiskinan Anak Moneter 2022. Secara jumlah, anak-anak miskin di Indonesia mencapai 26,16 juta jiwa.

Kemiskinan, erat kaitannya dengan stunting. Pada Senin (28/05/2018), Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, menyebut, saat ini, 1 dari 3 anak balita Indonesia, menderita stunting. Rerata sebanyak 4,5 juta anak tiap tahun, lahir di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun