Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Sukses K-Pop hingga Mantan Presiden Korsel jadi Tersangka

2 September 2024   17:23 Diperbarui: 2 September 2024   17:24 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eks Presiden Korsel dan tragedi orang titipan. Foto: Kompas.com

K-Pop telah sukses membius 178 juta orang secara global. Nilai ekspor konten budaya Korea Selatan tahun 2018, mencapai 1,15 miliar dollar AS. Itu setara dengan enam kali lipat total ekpor Indonesia. Duh!

Di Indonesia 7,48 Miliar Streaming K-Pop

Korean Pop, K-Pop. Itulah brand industri budaya Korea Selatan yang membuat publik dunia tergila-gila. Korean Foundation, Fans Korean Pop, mencatat, fans K-Pop secara global mencapai 178 juta orang. Dan, jumlah fans K-Pop di Indonesia, luar biasa banyaknya.

Bahkan, jumlah total streaming musik K-Pop di negeri ini, sudah mencapai 7,48 miliar streaming. Dari 7 negara yang paling banyak streaming K-Pop-nya pada tahun 2023, Indonesia menempati ranking ke-3, di bawah Jepang dan Amerika Serikat. Korea Selatan sebagai negara asal K-Pop, berada di ranking ke-4.

Korean Pop sebagai aliran musik, digarap industri budaya Korea Selatan dengan sungguh-sungguh. Berbagai genre diciptakan. Antara lain, hip-hop, jazz, rock, electronic dance, dan sebagainya. Semua itu dikolaborasikan dengan tarian modern, dengan para penampil yang benar-benar good looking.

Itu adalah bagian dari strategi pemerintah Korea Selatan dalam menciptakan industri budaya, agar mampu merambah pasar global. Mereka menyiapkan serta mengeksekusi strategi itu, secara cermat. The right man on the right place, menempatkan sumber daya manusia yang tepat, mengacu kepada tujuan yang sudah ditetapkan.

Terbukti, sudah 178 juta orang lebih menjadi fans K-Pop secara global. Dan, total streaming musik K-Pop di Indonesia, sudah mencapai 7,48 miliar streaming. Jumlah yang sangat fantastis. Karena itulah, berbagai elemen di Korea Selatan, mengawasi dengan ketat, agar prinsip The right man on the right place, benar-benar ditegakkan di berbagai lini.

Kenapa? Karena, hasilnya bukan hanya sekadar meng-global. Hasilnya pun fantastis. Pada tahun 2021 misalnya, nilai ekspor konten budaya Korea Selatan tersebut, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, sebesar 12,4 miliar dolar Amerika Serikat. Setara dengan Rp 193 triliun.

Hasil itu sangat progresif. Mari kita tengok ke belakang. Pada Minggu, 21 Maret 2021, Kompas.id melansir, nilai ekspor konten budaya Korea Selatan tahun 2018, mencapai 1,15 miliar dollar AS. Itu setara dengan enam kali lipat total ekpor Indonesia.

Ingat, setara dengan enam kali lipat total ekpor Indonesia. Menurut saya, salah satu faktor utama dari pencapaian Korea Selatan tersebut adalah The right man on the right place, menempatkan sumber daya manusia yang tepat, mengacu kepada tujuan yang sudah ditetapkan.

Mengacu ke Kompetensi SDM

Dari sejumlah hal di atas, kita paham, bahwa pelaku industri budaya Korea Selatan adalah mereka yang memiliki kompetensi untuk bidang tersebut. Dari penelusuran saya, belum ada kasus "orang titipan" di lingkar industri budaya Korea Selatan, meski uang yang berputar di industri tersebut sangat menggiurkan.

Nampaknya, berbagai elemen di Korea Selatan mengawasi dengan ketat, agar prinsip The right man on the right place, benar-benar ditegakkan di berbagai lini. Bahkan, mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, ditetapkan sebagai tersangka. Ia dituding membantu menantunya mendapatkan pekerjaan di sebuah maskapai penerbangan, Thai Eastar Jet.

Aksi "membantu" tersebut, dilakukan Moon Jae-in semasa berkuasa sebagai Presiden Korea Selatan ke-19. Ia menjabat sebagai Presiden Korsel sejak Rabu, 10 Mei 2017, dan mengakhiri jabatannya pada 10 Mei 2022.  Nah, kasus membantu itu, bermula ketika Moon Jae-in mengangkat Lee Sang-jik sebagai kepala Badan UKM dan Perusahaan Rintisan Korea Selatan.

Thai Eastar Jet adalah maskapai penerbangan berbiaya rendah, yang didirikan oleh Lee. Dari investigasi yang dilakukan, diketahui Seo -menantu Moon Jae-in- diangkat Lee menjadi direktur eksekutif di Thai Eastar Jet, dengan gaji sekitar Rp 2,6 miliar.  

Ada empat kali pengaduan terhadap Moon Jae-in di rentang September 2020 dan April 2021. Yang mengadukan, Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa dan kelompok sipil Justice People yang berpusat di Seoul. Para pengadu menduga, ada keterlibatan kantor kepresidenan Moon Jae-in  dalam pengangkatan Seo.

Indikatornya, kesulitan keuangan Perusahaan Thai Eastar Jet serta minimnya pengalaman Seo dalam industri penerbangan. Setelah melalui serangkaian proses hukum, di hari-hari ini kita membaca berbagai media melansir berita tentang ditetapkannya Moon Jae-in sebagai tersangka.

Kompas.com - 02/09/2024, 12:30 WIB  memberitakan "Eks Presiden Korsel Jadi Tersangka Suap karena Carikan Kerja Menantu." CNNindonesia.com pada Senin, 02 September 2024 | 11:05 WIB memberitakan "Eks Presiden Korsel Tersangka Kasus Suap Gegara Carikan Mantu Kerja."

Kesuksesan industri budaya Korea Selatan dan penegakan prinsip The right man on the right place di sana, tentulah menjadi masukan berharga bagi rakyat Indonesia. Juga, bagi para penyelenggara negara. Karena, tradisi "orang titipan" sudah mendarah-daging di negeri ini, dari lini paling bawah hingga lini paling tinggi.

Jakarta, 2 September 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun