Sungguh, menjadi Pemimpin Redaksi di sejumlah media pada saat yang bersamaan, tak terbayangkan oleh saya sebelumnya. Saya mengenal dunia tulis-menulis di media, pada tahun 1977, ketika saya masih murid SMA Negeri 1 Pariaman, Sumatera Barat. Di masa SMA itu, saya aktif menulis puisi, cerita pendek, artikel, dan laporan jurnalistik di Harian Haluan dan Harian Singgalang. Itu dua media lokal yang terbit di Padang, Sumatera Barat.
Tahun 1982, ketika saya mulai studi di Sekolah Tinggi Publisistik (STP) Jakarta, artikel saya mulai dimuat di majalah Gadis, jauh sebelum saya bergabung secara organik sebagai jurnalis di majalah Gadis, pada tahun 1987. Cerita pendek saya mulai dimuat di majalah Anita Cemerlang. Dan, tulisan jurnalistik saya mulai dimuat di Harian Sinar Harapan.
Pengalaman sebagai freelancer di sejumlah media dan 12 tahun di majalah Gadis, menjadi bekal saya dalam memimpin berbagai media tersebut. Tentu bukan hanya tentang meliput dan menulis di bidang keredaksian. Tapi, juga meliputi bidang percetakan, periklanan, serta pemasaran media.
Saya beruntung terlibat di hampir seluruh aspek penerbitan media. Ketika era digital memasuki ranah media, meski media cetak masih berjaya, saya mulai belajar menulis secara digital di media netizen Kompasiana -bagian dari korporasi Kompas Gramedia Group- pada 6 Februari 2011. Sebelumnya, pada Desember 2009, saya sudah menulis di Facebook.
Hal tersebut membantu proses adaptasi saya dari media cetak ke media digital, ketika media cetak memasuki senjakala. Bersamaan dengan itu, saya secara otodidak, belajar tentang video journalism. Bagaimana pun juga, saya menyadari, dunia saya ya dunia media.
Selamat Hari Pers Nasional.
Jakarta, 9 Februari 2024