Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adri Darmadji, Komunitas Dari Negeri Poci, dan Antologi Kulminasi

25 November 2023   16:21 Diperbarui: 25 November 2023   16:23 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adri Darmadji Woko, pegiat komunitas sastra Dari Negeri Poci. Foto: Isson Khairul


Kulminasi. Ini buku antologi puisi ke-13 dari Komunitas Dari Negeri Poci. Komunitas ini menjadi salah satu persemaian yang subur, bagi tumbuh-kembangnya karya puisi di tanah air.

Ruang Terbuka Peminat Puisi

Adri Darmadji Woko. Ia menggenggam, memeluk, sekaligus mengacungkan Kulminasi. Itulah buku antologi puisi Komunitas Dari Negeri Poci, yang baru saja beredar. Kecintaan Mas Adri -begitu saya menyapanya- terhadap puisi, sungguh mengesankan. Ia bukan hanya peduli kepada puisi, tapi juga peduli terhadap regenerasi puisi sebagai karya sastra.

Dalam konteks regenerasi puisi sekaligus regenerasi penyair, Komunitas Dari Negeri Poci intens menerbitkan buku antologi puisi. Kulminasi adalah antologi ke-13, dari komunitas tersebut. Di ke-13 antologi itu, berhimpun para peminat puisi bersama mereka yang sudah mendeklarasikan diri sebagai penyair.

Mas Adri menyebut, dari tahun ke tahun, proses kurasi puisi untuk diterbitkan ke dalam buku antologi puisi Komunitas Dari Negeri Poci, terus dibenahi. "Kami selalu mengacu kepada karya puisi yang kami terima. Bukan kepada siapa yang menulisnya," tutur Mas Adri, pada Jumat, 24 November 2023 lalu.

Artinya, peminat puisi memiliki kesempatan yang sama dengan penyair, untuk tampil di buku antologi tersebut. Ruang terbuka yang diciptakan Komunitas Dari Negeri Poci, itulah sesungguhnya jati diri regenerasi. Komunitas ini menjadi salah satu persemaian yang subur, bagi tumbuh-kembangnya karya puisi di tanah air.

Saya sebut sebagai persemaian yang subur, karena dari tahun ke tahun, ratusan puisi dikirimkan ke komunitas ini, untuk diterbitkan ke dalam antologi. Pengirimnya sangat beragam, datang dari berbagai penjuru tanah air. Juga, dari rentang usia yang panjang.

Ada yang karya mereka lolos kurasi di antologi sebelum-sebelumnya, tapi tidak lolos di antologi lainnya. Sebaliknya, ada yang baru pertama mengirimkan karya, dan langsung lolos kurasi. Mas Adri tak hendak menyebutkan nama-nama tersebut, demi menjaga serta menghormati privasi mereka.

"Proses kurasi terus dibenahi. Mekanisme kerja para kurator pun, juga senantiasa diperbaiki," ujar Adri Darmadji Woko, tentang kebijakan internal di Komunitas Dari Negeri Poci. Sikap komunitas tersebut, tentulah patut kita apresiasi, sebagai bagian dari proses meningkatkan level literasi anak-anak negeri. Khususnya, di ranah puisi sebagai karya sastra.

Dengan kata lain, tiap karya puisi yang masuk, memiliki kesempatan yang sama untuk lolos kurasi dan diterbitkan sebagai buku antologi. Subjektivitas tentu tidak terhindarkan, karena tim kurator yang terdiri dari sejumlah penyair, mengenal para pengirim karya puisi tersebut. Bahkan, berkawan karib dengan sebagian pengirim karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun