Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Joko Pinurbo, Semoga Kembali Pulih

19 November 2023   11:21 Diperbarui: 19 November 2023   17:05 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joko Pinurbo. Kita tahu, ia penyair yang sangat piawai mengolah kata menjadi puisi. Secara penampilan fisik, ia sama sekali tidak nyentrik. Tapi, puisi karyanya, membuat kita tersentak, terhenyak, juga tertawa terbahak-bahak. Sejak Rabu, 8 November 2023 lalu, ia terbaring sakit di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Ada gangguan di paru-parunya.

Stabil dengan Alat Bantu Pernapasan

Kondisi Joko Pinurbo relatif stabil, meski ia masih harus memakai alat bantu pernapasan. Hal itu saya ketahui dari lansiran kompas.id, Penyair Joko Pinurbo Terbaring Sakit di RS Panti Rapih Yogyakarta pada Senin, 13 November 2023 | 20:14 WIB.

Kompas.id melansir kabar tersebut, setelah menghubungi istri Joko Pinurbo, Nurnaeni Amperawati Firmina, pada Senin sore itu. Kemudian, pada Jumat, 17 November 2023 | 15:05 WIB, rekan Facebook saya, Agus Noor, memosting foto Butet Kartaredjasa yang sedang membesuk Joko Pinurbo di Panti Rapih.

Di foto itu, tampak Butet dan Joko Pinurbo yang terbaring di tempat tidur, dengan mengenakan alat bantu pernapasan. Kedua mata Joko, terpejam.

Sementara istrinya, Nurnaeni, mengusap kepala Joko Pinurbo. Melihat kondisi Joko Pinurbo yang demikian, tentu saja saya sedih.

Saya beberapa kali bertemu dengan Jokpin, demikian sapaannya, di berbagai acara sastra. Tiap kali ia membacakan puisinya, saya selalu tergelitik. Kadang merasa tersodok, terhenyak, juga tertawa terbahak-bahak. Puisi Di Rumah Sakit ini, misalnya:

Obat tidur mengucapkan selamat tidur
Kepada pasien yang masih berdoa
KTP mengucapkan selamat tidur
Kepada calon jenazah yang masih memikirkan besok akan dikuburkan di mana

Petikan puisi Di Rumah Sakit itu benar-benar menohok nurani kita. Menyentak. Puisi itu ditulis Jokpin pada tahun 2020, menggambarkan situasi yang penuh dengan kecemasan di masa Covid-19. Hampir semua rumah sakit penuh pasien. Serine ambulan meraung-raung di mana-mana. Dan, para penggali kubur nyaris tanpa henti bekerja.

Jokpin membacakan puisi karyanya dengan tenang. Tanpa teriak-teriak. Tanpa atribut yang nyentrik. Tapi, diksi dalam puisinya, tiap kata dalam karyanya, benar-benar terpilih. Penuh makna. Meski, ia menggunakan kata-kata dari bahasa sehari-hari. Salah satu kekuatan dari puisi Jokpin, ia piawai membangun suasana secara to the point.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun