Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Di Kompasianival 2014, dengan Komunitas Penerbit Buku

24 Oktober 2023   14:08 Diperbarui: 24 Oktober 2023   14:21 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parade Buku di Kompasianival 2014

Kegairahan menerbitkan buku tersebut, kemudian mendapatkan momentum yang keren: Kompasianival 2014. Event tahunan Kompasiana itu, pada tahun 2014, digelar di Gedung Sasono Langen Budoyo dan Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Sabtu, 22 November 2014.

Beberapa hari sebelum hari-H, kami menghadap Pepih Nugraha, Pendiri sekaligus Petinggi Kompasiana. Waktu itu, yang menjadi CEO Kompasiana adalah Edi Taslim. Saya dan Thamrin Sonata disambut Kang Pepih -demikian Kompasianer menyapanya- dengan ramah. Intinya, kami hendak mengajukan permintaan booth di Kompasianival 2014.

Di ruang rapat berdinding kaca di Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat Unit II Lantai 6, kami utarakan permintaan tersebut. Kang Pepih kemudian memanggil salah seorang rekan kerjanya. Sang rekan menjelaskan bahwa booth sudah terisi semua. Sebagian diisi sponsor, sebagian lagi diisi komunitas.

Memang, kami datang bukan pada waktu yang tepat. Bila mengajukan jauh-jauh hari sebelumnya, mungkin booth masih tersedia. Sang rekan berlalu dan Kang Pepih minta dipanggilkan rekan yang lain. Rekan berikutnya pun memasuki ruang kaca, membawa lembaran denah detail Kompasianival 2014.

Setelah mencermati dengan saksama, Kang Pepih minta disiapkan meja dan kursi sebagai booth untuk Peniti Community. Lega? Belum. Pagi-pagi sebelum acara dimulai, meja plus kursi tersebut dipertanyakan oleh panitia yang bertugas. Karena, booth dadakan itu tidak ada dalam denah detail Kompasianival 2014.

Ada kepanikan kecil. Sebab, buku-buku yang diterbitkan Peniti Community, sebagian sudah digelar di meja. Antara lain, buku Guru Plus, Edukasi Tanpa Sisi karya Maria Margaretha. Juga, buku Cara Narsis Bisa Nulis karya Rifki Feriandi. Serta, sejumlah buku bunga rampai lainnya. Lagi-lagi, Kang Pepih meredakan cemas serta menumbuhkan harapan.

Sebagai luapan kegembiraan, kami mengajak sejumlah Kompasianer agar membawa masing-masing satu buku dari atas meja tersebut, kemudian kami berparade mengitari area Kompasianival 2014. Sembari menyanyikan Indonesia Raya, kami mengacung-acungkan buku yang kami pegang. Cukup menarik perhatian.

Dan, ketika melintasi booth Komunitas KoplakYoBand, Kompasianer Yayat mencegat serta mewawancarai kami. Ia dengan komunitasnya menata booth-nya mirip sebuah studio mini di arena Kompasianival 2014. Keren dan bikin iri. Iri kreatif, tentunya.

Terlepas dari semua itu, kami happy. Niat merangkul para Kompasianer ke dalam bangunan kebersamaan, terwujud. Kebersamaan yang menjadi kunci penting untuk tumbuh serta berkarya bersama.

Jakarta, 24 Oktober 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun