Parade Buku di Kompasianival 2014
Kegairahan menerbitkan buku tersebut, kemudian mendapatkan momentum yang keren: Kompasianival 2014. Event tahunan Kompasiana itu, pada tahun 2014, digelar di Gedung Sasono Langen Budoyo dan Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Sabtu, 22 November 2014.
Beberapa hari sebelum hari-H, kami menghadap Pepih Nugraha, Pendiri sekaligus Petinggi Kompasiana. Waktu itu, yang menjadi CEO Kompasiana adalah Edi Taslim. Saya dan Thamrin Sonata disambut Kang Pepih -demikian Kompasianer menyapanya- dengan ramah. Intinya, kami hendak mengajukan permintaan booth di Kompasianival 2014.
Di ruang rapat berdinding kaca di Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat Unit II Lantai 6, kami utarakan permintaan tersebut. Kang Pepih kemudian memanggil salah seorang rekan kerjanya. Sang rekan menjelaskan bahwa booth sudah terisi semua. Sebagian diisi sponsor, sebagian lagi diisi komunitas.
Memang, kami datang bukan pada waktu yang tepat. Bila mengajukan jauh-jauh hari sebelumnya, mungkin booth masih tersedia. Sang rekan berlalu dan Kang Pepih minta dipanggilkan rekan yang lain. Rekan berikutnya pun memasuki ruang kaca, membawa lembaran denah detail Kompasianival 2014.
Setelah mencermati dengan saksama, Kang Pepih minta disiapkan meja dan kursi sebagai booth untuk Peniti Community. Lega? Belum. Pagi-pagi sebelum acara dimulai, meja plus kursi tersebut dipertanyakan oleh panitia yang bertugas. Karena, booth dadakan itu tidak ada dalam denah detail Kompasianival 2014.
Ada kepanikan kecil. Sebab, buku-buku yang diterbitkan Peniti Community, sebagian sudah digelar di meja. Antara lain, buku Guru Plus, Edukasi Tanpa Sisi karya Maria Margaretha. Juga, buku Cara Narsis Bisa Nulis karya Rifki Feriandi. Serta, sejumlah buku bunga rampai lainnya. Lagi-lagi, Kang Pepih meredakan cemas serta menumbuhkan harapan.
Sebagai luapan kegembiraan, kami mengajak sejumlah Kompasianer agar membawa masing-masing satu buku dari atas meja tersebut, kemudian kami berparade mengitari area Kompasianival 2014. Sembari menyanyikan Indonesia Raya, kami mengacung-acungkan buku yang kami pegang. Cukup menarik perhatian.
Dan, ketika melintasi booth Komunitas KoplakYoBand, Kompasianer Yayat mencegat serta mewawancarai kami. Ia dengan komunitasnya menata booth-nya mirip sebuah studio mini di arena Kompasianival 2014. Keren dan bikin iri. Iri kreatif, tentunya.
Terlepas dari semua itu, kami happy. Niat merangkul para Kompasianer ke dalam bangunan kebersamaan, terwujud. Kebersamaan yang menjadi kunci penting untuk tumbuh serta berkarya bersama.
Jakarta, 24 Oktober 2023