Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Bersama Menggerakkan Literasi Bangsa

25 Juli 2023   09:48 Diperbarui: 25 Juli 2023   09:50 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Octavianus Masheka gerakkan literasi berbasis komunitas. Foto: Isson Khairul 

Dengan demikian, meskipun Firmansyah merupakan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, tapi dengan men-support Komunitas TISI, sesungguhnya Firmansyah telah menjadi bagian penting dari gerakan literasi nasional.

Maksimalkan Teknologi Informasi

Octavianus Masheka menuturkan, "Ke-10 buku yang telah diterbitkan Komunitas TISI, dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal. Boleh dibilang, sekitar 1.000 orang anggota komunitas ini, telah menjadi penggerak literasi digital. Mereka menggerakkannya dari berbagai wilayah tanah air."

Firmansyah terkesan dengan strategi Komunitas TISI mengeksekusi gerakan literasi. Di momen launching buku antologi puisi Anak-Anak Merah Putih di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, pada Minggu, 23 Juli 2023 lalu itu, juga tampil anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka membacakan sajak Ketika Tangan dan Kaki Bicara karya sastrawan Taufiq Ismail, diiringi keyboard, yang dimainkan oleh Daniel, penyandang autis.

Mereka, ada yang tunanetra, dengan kondisi buta total (total blind) dan ada yang masih mempunyai sisa penglihatan (low vision). Ada juga yang tunarungu. Mereka tergabung dalam Komunitas Inklusi Film Indonesia, dengan founder Budi Sumarno.

Komunitas TISI merangkul mereka untuk bersama-sama memperingati Hari Anak Nasional, yang diperingati secara nasional tiap tahun, tiap tanggal 23 Juli. Di kesempatan itu, Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri, juga tampil membacakan sejumlah puisi karyanya. Sutardji juga menyertakan 2 karyanya di buku Anak-Anak Merah Putih tersebut.

Sejumlah penyair yang menjadi bagian dari buku antologi itu, juga membacakan karya mereka. Yang istimewa, masing-masing berbagi inspirasi tentang pengalaman mereka dalam ber-literasi. Rahayu Saraswati, misalnya, mengemas suara orang muda Indonesia dalam karyanya Tak Sadar Atau Tak Ingin Menyadari di halaman 152-153 antologi tersebut.

Tak sadar atau tak ingin menyadari
Kebodohan atau hanya keras hati
Padahal tiada manusia yang abadi
Justru ia yang membutuhkan bumi

Rahayu Saraswati mengingatkan, jumlah orang muda Indonesia saat ini melimpah, mencapai 53 persen dari populasi penduduk negeri ini. Ia berharap, mereka menjadi penggerak literasi, agar literasi bangsa yang masih rendah, bisa ditingkatkan.

Untuk kita ketahui bersama, penelitian The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2016 menunjukkan, level literasi Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara.

Kemudian, tahun 2019, berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), level literasi Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara.

Dalam hal digital, level literasi digital Indonesia, juga rendah. Berdasarkan data dari Institute for Management Development (IMD), Indonesia berada di urutan ke-51 dari 63 negara, terkait literasi digital. Data-data di atas menunjukkan, bahwa literasi Indonesia adalah masalah fundamental yang harus segera diatasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun