Saya dan sejumlah Kompasianer -termasuk Thamrin Sonata- berangkat dari Jakarta ke Malang dengan kereta api Majapahit, dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Sementara, Dizzman dari Jakarta ke Malang mengendarai mobil bersama anaknya. Setelah acara Kompasiana ICD selesai, pada 6 Agustus 2018, kami para Kompasianer jalan-jalan mengitari Kota Malang dengan bis wisata setempat Malang City Tour, Macito.
Bis wisata itu merupakan bis tingkat, yang bagian atasnya terbuka, tanpa atap. Dengan demikian, para peserta city tour bisa leluasa menikmati Kota Malang dari ketinggian.Â
Saya duduk di deretan bangku, di depan Dizzman yang duduk bersama anaknya. Di deretan bangku di belakang Dizzman, duduk Thamrin Sonata.
Sepanjang perjalanan city tour tersebut, kami tertawa-tawa dan bercanda sembari menikmati pemandangan Kota Malang. Di antara kami, Dizzman termasuk yang paling antusias, karena ia adalah Kompasianer yang intens menulis tentang travelling.
Traveller Rendah Hati
Ia adalah admin Komunitas Traveler Kompasiana (KOTeKA). Atas dasar travelling itu pulalah, makanya Dizzman memilih ke Malang menggunakan mobil pribadi. Dengan demikian, ia leluasa mengunjungi sejumlah destinasi wisata yang dilalui.
Keseruan perjalanan Jakarta-Malang, ia ceritakan kepada kami, sembari menunjukkan foto-fotonya. Secara kepribadian, Dizzman sesungguhnya adalah sosok yang pendiam. Kalau bicara, suaranya pelan. Tapi, jika sudah membincangkan travelling, ia tentu saja dominan.
Karena, referensinya tentang destinasi wisata, sangat banyak. Pengalamannya mengunjungi berbagai destinasi tersebut, tentulah seru. Salah satu keunggulan Dizzman, ia sabar dan sangat telaten mengeksplorasi tiap destinasi.Â
Tak heran, bila deskripsinya mengenai suatu destinasi, nyaris lengkap. Membuat kita yang membaca tulisannya, benar-benar diajak berkunjung ke destinasi tersebut.
Pada Februari 2016, saya dan sejumlah Kompasianer difasilitasi oleh Kompasiana untuk berlibur ke Bandung, Jawa Barat.Â