Bagi Sutardji Calzoum Bachri, sajak adalah pencerahan, mencerahkan. "Menulis puisi bukanlah sekadar bercantik-cantik dengan kata-kata, bercantik-cantik dengan bahasa. Itu baru kulit luar dari puisi. Puisi adalah pencerahan, mencerahkan," tutur Sutardji di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, ketika Road Show ke-2 digelar di sana, pada Senin, 13 Maret 2023 lalu.
Dalam hal pencerahan sekaligus mencerahkan yang dimaksud Sutardji, bisa kita cermati di petikan lain sajak Idul Fitri:
Bagi yang merindu insya Allah kan ada mustajab Cinta
Maka walau tak jumpa dengan-Nya
Shalat dan zikir yang telah membasuh jiwaku ini
Semakin mendekatkan aku pada-Nya
Dan semakin dekat
Dengan lugas, Sutardji menarasikan, betapa shalat dan zikir adalah wujud kongkrit manusia untuk membasuh jiwa, dari segala kealpaan yang telah terjadi. Bukan upaya sesaat. Bukan upaya seketika. Tapi, upaya yang terus-menerus dilakukan sepanjang hidup.
Berbagai upaya itu, tentu saja ditopang oleh kerinduan, merindu pada-Nya. Kerinduan itulah yang senantiasa membuat manusia tak pernah lepas dari shalat dan zikir. Ada yang tertunduk demikian lama dalam sujudnya. Bahkan, ada yang sampai meneteskan air mata, saking rindu pada-Nya.
Sama sekali bukan tentang surga dan neraka. Namun, dengan penuh ikhlas untuk membasuh jiwa, demi mendekatkan diri pada-Nya. Kian dekat dan semakin dekat. Itulah sejatinya merindukan-Nya, hingga bagi yang merindu insya Allah kan ada mustajab Cinta.
Sungguh mencerahkan. Sutardji Calzoum Bachri, dengan sajak Idul Fitri, memberikan penambahan makna tentang shalat dan zikir. Membuka ruang baru tentang kedekatan manusia dengan Sang Pencipta, dilandasi oleh kerinduan yang mendalam, dari segenap jiwa-raga. Â Â Â Â Â
Sampai di sini kita paham, bagaimana sebuah puisi telah menjelma menjadi bagian dari proses edukasi diri. Octavianus Masheka menyebut, gelaran Road Show di 5 wilayah DKI Jakarta ini, selain menampilkan pembacaan puisi, juga menghadirkan sejumlah grup, yang memusikalisasikan karya-karya Sutardji. Di samping itu, juga ada edukasi, untuk mendekatkan karya sastra dengan publik.
Dalam konteks itulah, pada Road Show ke-1, Sabtu, 25 Februari 2023 lalu, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Sutardji mengungkapkan bahwa rangkaian acara ini bukan semata-mata untuk dirinya, tapi sekaligus merupakan apresiasi untuk perpuisian Indonesia.
Jakarta, 22 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H