Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Menjaga Kesehatan Kulit dengan Buah dan Sayuran

11 April 2023   22:01 Diperbarui: 11 April 2023   22:02 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ada beberapa onggok rambutan yang kuning
di pinggir jalan
ada beberapa buah kol di keranjang seorang ibu
ada beberapa buah los sayuran yang ramai
dan sesak

Dianjurkan Buah dan Sayuran

Itu petikan sajak Pasar Bogor karya F. Rahardi. Sajak itu di-publish di Harian Suara Karya, pada 6 Februari 1976. Kita tahu, Bogor adalah kota hujan, salah satu wilayah di Jawa Barat, penghasil buah dan sayuran. Di rentang tahun 1977-1997, F. Rahardi adalah Wakil Pemimpin Umum/Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Trubus, media pertanian terkemuka pada masa tersebut.

Di Ramadan ini, mengonsumsi buah dan sayuran, boleh dibilang menjadi wajib. Karena, kedua jenis makanan tersebut, banyak mengandung cairan. Secara kesehatan, tubuh kita membutuhkan cairan minimal 1,5 liter dalam 24 jam. Dan, semua orang yang berpuasa, tak sampai minum air sebanyak itu. Artinya, saat berpuasa, kita sesungguhnya kekurangan cairan.

Penanda yang paling mudah untuk mendeteksi bahwa kita kekurangan cairan adalah kondisi kulit. Antara lain, kulit nampak bersisik, pecah-pecah, kering, bahkan gatal-gatal. Nah, dengan mengonsumsi buah dan sayuran pada saat buka puasa maupun sahur, kebutuhan tubuh akan cairan relatif bisa tercukupi.

Oh, ya, tampilan kulit menjadi kusam, tidak cerah, gelap, dan sayu, bukan hanya semata-mata karena tubuh kekurangan cairan. Tapi, juga karena kita selama Ramadan cenderung kurang tidur. Secara waktu, jam tidur kita berkurang. Kualitas tidur kita pun rendah, dibanding hari-hari biasa.

Selain itu, gangguan pada kulit berupa jerawat, juga kerap muncul. Karena, pada saat Ramadan -terutama saat berbuka- kita banyak mengonsumsi makanan manis dan atau makanan berminyak. Godaan beragam makanan dan minuman saat berbuka, seringkali membuat kita kebablasan.

Karena itulah, mengonsumsi sayur serta buah-buahan, sangat dianjurkan. Di samping mengandung banyak cairan, buah dan sayur juga kaya akan serat dan antioksidan. Itu berfungsi untuk menghambat proses penuaan kulit, sehingga kulit lebih halus dan terjaga elastisitasnya.

Pada dasarnya, untuk menjaga kesehatan kulit pada saat Ramadan adalah dengan secara teratur menjaga pola makan. Memang tidak mudah, sebab beragam pilihan makanan minuman ada di depan mata. Agar tak tergoda, mari kita kembali kepada substansi puasa, yaitu mengendalikan diri.

Maksudnya, pengendalian diri bukan hanya di siang hari saat puasa, tapi juga pada malam hari setelah berbuka. Salah satu berkah dari pengendalian konsumsi tersebut, akan terlihat pada kesehatan kulit kita. Tidak kering, tidak bersisik, dan terjaga elastisitasnya.

No Soda dan No Kopi

Minuman soda tentu saja sangat terasa menyegarkan. Demikian juga kopi, alangkah nikmatnya. Di Ramadan ini, soda dan kopi sebaiknya dihindari. Sejumlah pakar kesehatan menyebut, soda dan kopi akan menghambat perjalanan nutrisi dalam tubuh. Kedua jenis minuman tersebut, juga mengganggu kelembaban kulit. Bahkan, keduanya menjadi pemicu kekeringan pada kulit.

Makanan serta minuman manis, memang tidak terhindarkan pada Ramadan. Untuk menjaga kesehatan kulit, tingkat kemanisan serta volume makanan manis, perlu dikendalikan. Salah satu penanda tubuh kelebihan yang manis-manis, adalah timbulnya jerawat. Sayang kan, bila nanti jerawat ikut-ikutan berlebaran.

Untuk yang mengurangi makan nasi, kebutuhan tubuh akan karbohidrat bisa digantikan dengan umbi-umbian, seperti ubi dan kentang. Tapi, jika proses memasak ubi dan kentang dengan cara menggoreng, maka minyaknya akan mengganggu kesehatan kulit. Pilihlah yang dimasak dengan cara direbus. Karbohidrat terpenuhi, kesehatan kulit pun terjaga.

Dalam konteks menjaga kesehatan kulit, ada memang sejumlah pelembab yang beredar di pasaran. Pastikan pelembab yang digunakan mengandung hyaluronic acid atau gliserin. Pelembab itu bisa digunakan secara rutin dua kali sehari, setelah mandi. Hal itu berguna untuk mempertahankan kulit dari kekeringan.

Untuk pelembap bibir, para pakar kesehatan menyarankan, gunakan pelembab yang mengandung petroleum jelly, tanpa pewangi. Dengan demikian, kita tetap nyaman menjalankan ibadah puasa. Tidak terganggu oleh wangi-wangian. Pelembab tersebut sekaligus mencegah agar bibir tidak kering.

Berbagai pelembab yang tersedia di pasaran, pada dasarnya adalah penopang untuk kesehatan kulit. Yang utama adalah menata pola makan, pola konsumsi. Antara lain, memenuhi kebutuhan tubuh dengan karbohidrat kompleks. Ini bisa diperoleh dari berbagai sumber makanan, seperti kentang, pisang, oatmeal, nasi merah, juga ubi jalar.

Alam sesungguhnya sudah menyediakan makanan sehat untuk kita. Dalam petikan sajak Sigramilir, F. Rahardi mengajak kita kembali ke alam demi kesehatan:

bunga kantil jantan
bunga kantil betina
sepasang sirih dan madu mawar
dikunyah dan dihirupnya
dalam derap lamat-lamat
surga pun tersingkap

Jakarta, 11 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun