Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Banten International Stadium, Berapa Telinga Gubernur Wahidin Halim?

9 Mei 2022   08:05 Diperbarui: 9 Mei 2022   08:18 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, masih nekad kah Gubernur Wahidin Halim mengadakan kegiatan yang menimbulkan keramaian? Mari kita bertanya dengan nada Bob Dylan, berapa pasang telinga yang dibutuhkan Wahidin Halim, sebelum ia mampu mendengar tangisan rakyatnya?

Isson Khairul mewawancarai KH Embay di kediamannya di Kota Serang, Banten. Foto: Budi Tan
Isson Khairul mewawancarai KH Embay di kediamannya di Kota Serang, Banten. Foto: Budi Tan

Apa Urgensinya? Kenapa Tidak Ditunda?

Pada Minggu, 8 Mei 2022 itu juga, saya menemui Kiai Haji Embay Mulya Syarief, sesepuh Banten yang sangat disegani. Kami bertemu di kediamannya di Pekarungan, Kota Serang, Provinsi Banten. Kiai Haji Embay adalah Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) 2021-2016. Ia menilai, peresmian Banten International Stadium (BIS) yang menimbulkan keramaian tersebut, lebih baik ditunda.

"Jangan sampai kerumunan warga di peresmian tersebut, justru menimbulkan cluster Covid-19. Itu berbahaya. Itu lebih banyak mudharat-nya dibandingkan manfaatnya. Seorang pemimpin harus mengedepankan keselamatan rakyat banyak, melindungi kesehatan rakyat," ungkap pengasuh Ponpes Tahfidz Daarul Hamiid Banten itu dengan tegas.

Sebagai tokoh masyarakat Banten, KH Embay Mulya Syarief mengingatkan, "Pemprov Banten harusnya memberi contoh yang baik. Covid-19 masih menjadi ancaman bagi kita semua. Tak usahlah kini mengadakan seremoni besar-besaran, yang menimbulkan kerumunan. Lebih baik tunda saja peresmian Banten International Stadium tersebut," lanjut Kiai Haji Embay, yang dikenal sebagai salah seorang pendiri Provinsi Banten.

Dengan nada yang sama, Uday Suhada juga mengingatkan agar peresmian Banten International Stadium tersebut, ditunda saja. Menurutnya,  tidak ada sesuatu yang mendesak dan urgen. "Kenapa sih dipaksakan peresmiannya? Risikonya besar bagi keselamatan masyarakat. Jadi harus ditunda dulu," tukas Uday Suhada, Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP), pada Minggu, 8 Mei 2022.

Dalam konteks kekuasaan, boleh jadi Gubernur Banten Wahidin Halim memang sengaja mendesak serta memaksakan peresmian Banten International Stadium tersebut. Karena, secara yuridis, jabatan Wahidin Halim sebagai Gubernur Banten, akan segera berakhir, pada Kamis, 12 Mei 2022 ini. Tapi, apa iya, Wahidin Halim tega mengorbankan keselamatan rakyatnya, hanya demi seremoni kekuasaan?

Mari kita bertanya dengan nada Bob Dylan, berapa pasang telinga yang dibutuhkan Wahidin Halim, sebelum ia mampu mendengar tangisan rakyatnya?

Banten, 9 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun