Akibat angin kencang dan hujan lebat sehabis berbuka tadi, sebuah tenda di Dermaga 3 di area dermaga reguler, rubuh. Tenda itu adalah tenda khusus yang lumayan besar, didirikan sebagai ruang tunggu untuk para pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Sepengetahuan saya, peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban. Hanya, para pemudik bermotor jadi berbasah-basah diguyur hujan. Tidak begitu lebat, tapi tiupan angin laut tentulah membuat para pemudik di Dermaga 3 kedinginan.
Proses bongkar muat penumpang tetap berlangsung, meski dalam kondisi hujan. Dari informasi yang saya peroleh di dermaga, tidak ada perjalanan kapal ferry Merak-Bakauheni dan sebaliknya, yang dibatalkan.
Di beberapa bagian Dermaga 3 di dermaga reguler, ada sejumlah genangan air hujan. Meski demikian, para pemudik tetap semangat bertahan di jalur antrean untuk memasuki kapal. Nampaknya, hasrat untuk mudik sudah tak terbendung. Padahal, jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB lebih.
Waspada Tak Perlu Panik
Masih di area Dermaga 3, saya bergerak ke arah Media Center Mudik 2022. Hujan masih turun, lumayan lebat. Saya melewati sejumlah genangan air. Waktu sudah melewati pukul 00.00, artinya sudah berganti hari dan tanggal menjadi Kamis, 28 April 2022 dini hari.
Sejumlah jurnalis dari berbagai media, ada di sana. Sekitar pukul 01.30 dini hari itu, Kepala Bidang Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga, memberikan penjelasan tentang hujan lebat dan angin kencang yang terjadi beberapa jam yang lalu.
Menurut Kombes Pol Shinto Silitonga, hujan lebat dan angin kencang tersebut, patut kita waspadai bersama, tapi jangan sampai menimbulkan kepanikan. Intinya, otoritas pelayaran masih mengizinkan kapal-kapal berlayar antara Merak-Bakauheni.
Jika ada yang mengaitkan hujan dan angin tersebut dengan aktivitas anak Gunung Krakatau, Kombes Pol Shinto Silitonga menjelaskan, otoritas yang bersangkutan mengingatkan, agar tidak ada yang melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari anak Gunung Krakatau.