"Operasi Bina Kesuma Musi 2022 ini, bagian dari upaya Polda Sumsel untuk meminimalisir premanisme dan kenakalan remaja, dengan mengedepankan pembinaan," ujar Kombes Pol. Heru Trisasono, S.I.K., M.Si., selaku Dirbinmas Polda Sumsel.
Kolaborasi dengan Panti Sosial
Untuk program pembinaan tersebut, Polda Sumsel menggalang kolaborasi dengan sejumlah pihak. Antara lain, dengan Balai Rehabilitasi Sosial Budi Perkasa, Palembang. Balai ini merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Sosial. "Puluhan pelajar yang sudah diamankan tersebut, kemudian dibina di Balai itu selama 20 hari," ungkap Kombes Pol. Heru Trisasono.
Program pembinaan terhadap para pelajar itu, dirancang oleh Direktorat Binmas Polda Sumsel bersama Balai Budi Perkasa dari Kementerian Sosial (Kemensos). Desiyanti Pradiyanita, Pekerja Sosial yang kami temui di Balai Budi Perkasa pada Sabtu, 26 Maret 2022, menjelaskan, sejak shalat subuh hingga waktu tidur, ada serangkaian pembinaan yang dilakukan.
Setidaknya, ada tiga kategori pembinaan: fisik, mental, dan agama. Dalam hal pembinaan fisik dan mental, tim Balai Budi Perkasa dan anggota Brimob Polda Sumsel secara bersama-sama menempa jiwa-raga para pelajar tersebut, agar menjadi manusia yang disiplin dan bertanggung jawab.
Desiyanti Pradiyanita menuturkan, "Di hari-hari pertama pembinaan, masih sulit mendisiplinkan mereka. Tapi, secara bertahap, mulai tumbuh kesadaran mereka untuk menjadi baik, menjadi lebih baik." Apalagi, setelah beberapa hari menjalani pembinaan di Balai Budi Perkasa, orangtua mereka diizinkan untuk bertemu dengan anak mereka di Balai.
Pertemuan tersebut mengharukan. Hal itu turut mempercepat proses pembinaan. Karena, sebelum dipertemukan, tim Balai Budi Perkasa dan anggota Brimob Polda Sumsel mem-brief orangtua mereka, agar memberikan nasihat dan motivasi kepada anak masing-masing. Agar mereka tidak mengulangi perbuatan tawuran.
Yang lebih menarik, Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto berpesan, agar para pelajar tersebut jangan sampai ketinggalan pelajaran sekolah. Bagaimana caranya? Direktorat Binmas Polda Sumsel bersama Balai Budi Perkasa mendatangkan guru ke Balai, hingga para pelajar tersebut bisa mengikuti proses belajar-mengajar secara tatap muka di Balai.
Sebagian besar pelajar yang menjalani pembinaan adalah mereka yang duduk di bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Guru yang didatangkan pun, disesuaikan dengan mata pelajaran di sekolah. Artinya, meski mereka dibina di Balai, tapi mereka tetap bisa mengikuti pelajaran, sebagaimana teman-teman mereka di sekolah masing-masing.