Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KH Embay Merawat Indonesia, Mensyukuri Nikmat Allah

22 Maret 2022   20:06 Diperbarui: 22 Maret 2022   20:16 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH Embay concern pada dakwah serta kerukunan umat. Foto: Didik Wiratno

Indonesia adalah nikmat dari Allah. Itu diungkapkan Kiai Haji Embay Mulya Syarief, Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (PBMA) 2021-2016. "Sudah seharusnya kita mensyukurinya, dengan cara menjaga serta merawat kerukunan, demi bangsa dan negara ini," ujar KH Embay di kediamannya, di Pekarungan, Kota Serang, Provinsi Banten. Bagaimana KH Embay mengimplementasikan menjaga serta merawat kerukunan tersebut? 

Menyambangi Pendakwah Muda

KH Embay Mulya Syarief menyadari bahwa ia sudah sepuh. Ia lahir di Pandeglang, Banten, pada 4 Maret 1952. "Kini, dunia terasa semakin kecil," tuturnya, "Apa yang terjadi di berbagai negara di dunia, bisa kita ketahui pada detik itu juga, karena hampir semua orang kini terhubung dalam jaringan internet," lanjut KH Embay, pada Kamis, 17 Maret 2022, lalu.

Kamis sore itu, hujan membasahi Kota Serang. Dari teras rumahnya yang asri, KH Embay bercerita, betapa banjir informasi terus melanda dunia. Berjuta informasi menyerbu tiap orang. Di satu sisi, para ulama, para pendakwah, diuntungkan. Karena, banyak bahan yang bisa dijadikan contoh, sebagai materi dalam berdakwah.

Di sisi lain, para ulama, para pendakwah, harus ekstra cermat untuk memilih serta memilah, mana informasi yang bermanfaat untuk umat dan mana yang tidak. Dalam konteks itulah, KH Embay kerap menyambangi ulama muda serta pendakwah muda di berbagai pengajian dan di berbagai pondok pesantren di wilayah Banten.

Tujuannya, tentulah untuk mencerahkan sekaligus menambah wawasan kalangan muda tersebut, agar benar-benar cermat mengelola materi dakwah, yang benar-benar bermanfaat untuk umat. KH Embay menyebut, "Tidak ada contoh yang paling sempurna, yang seharusnya dicontoh para pendakwah, selain dakwah Nabi Muhammad."

Materi dakwah Nabi Muhammad, senantiasa materi yang menyejukkan hati umat. Bukan materi yang memicu kebencian umat. Bukan pula materi yang membakar kemarahan umat. "Cara penyampaian dakwah Nabi Muhammad pun, sangat menyejukkan. Menyentuh. Membangkitkan spirit umat untuk bersatu, untuk sama-sama bertakwa kepada Allah," lanjut Ketua Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an KH Embay Mulya Syarif, tersebut.

Sebagai sosok yang pernah menjadi Komandan Gerakan Anti Komunisme, KH Embay berupaya membentengi para pendakwah dari kalangan muda, khususnya yang berada di wilayah Provinsi Banten. Tujuannya, agar para pendakwah muda tersebut tidak tergelincir menjadi penganut serta menjadi penyebar paham radikal, yang berpotensi memecah-belah persatuan bangsa.

KH Embay (baris belakang, nomor tiga dari kiri) bersama para santri. Foto: Dok. KH Embay
KH Embay (baris belakang, nomor tiga dari kiri) bersama para santri. Foto: Dok. KH Embay

Mensyukuri Nikmat Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun