Butuh Air, Tak Ingin Banjir
Dari sekitar 200 petani yang tergabung dalam Aliansi Petani Purworejo Selatan tersebut, Dion Agasi Setiabudi mengizinkan 30 orang di antara mereka, memasuki Ruang Sidang DPRD Purworejo. Sejak memulai aksi jalan kaki, hingga memasuki ruang sidang, mereka dikawal oleh sejumlah Polisi dari Polres Purworejo.
Pengawalan oleh Polisi itu, agar aksi di jalan dan penyampaian aspirasi di ruang sidang, bisa berlangsung dengan tertib. "Pada prinsipnya, Polisi menjaga serta melindungi hak-hak warga, sesuai aturan yang berlaku. Acuan kami, aksi Aliansi Petani Purworejo Selatan jangan sampai mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), demikian pula sebaliknya," ujar Kapolres Purworejo, AKBP Fahrurozi, S.I.K., M.M., ketika dikonfirmasi di Kantor Polres Purworejo, pada Senin tersebut.
Di Ruang Sidang DPRD Purworejo, Kun Topik Ali Akbar selaku Koordiantor aksi Aliansi Petani Purworejo Selatan, mengungkapkan, "Para petani, khususnya di Kecamatan Purwodadi, Ngombol, dan Bagelen, sering kesulitan air pada musim tanam. Sebaliknya, warga di tiga kecamatan tersebut, sering kebanjiran pada musim hujan."
Kelak, setelah Bendungan Bener beroperasi, Aliansi Petani Purworejo Selatan berharap, kedua masalah tersebut bisa teratasi. Dalam hal banjir, misalnya, sejumlah desa di tiga kecamatan tersebut, sejak September 2020 hingga kini, sudah terendam sekitar enam kali. Ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Bahkan, pada banjir awal Februari 2021 lalu, genangan air mengakibatkan putusnya ruas jalan kabupaten, penghubung Desa Jenar Wetan di Kecamatan Purwodadi dan Desa Sangubanyu di Kecamatan Grabag. Kepala Bidang Pelaksanaan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), Modista Tandi Ayu, menjelaskan, studi tentang Bendungan Bener, sudah dilakukan sejak tahun 2003. Konstruksi proyek sudah dimulai sejak tahun 2018 dan rencananya akan selesai pada tahun 2023 mendatang.
Dalam hal banjir, Bendungan Bener mampu mengurangi debit banjir sebanyak 210 meter kubik per detik. Dalam hal ketersediaan air untuk persawahan, bendungan ini direncanakan akan mampu mengairi lahan sawah seluas 15.069 hektar.
Atas dasar pertimbangan berbagai hal tersebut, Aliansi Petani Purworejo Selatan berharap, pembangunan Bendungan Bener on track. Berharap DPRD Purworejo mengakomodasi aspirasi mereka. Sampai di sini, menjadi jelas, kenapa Aliansi Petani Purworejo Selatan bergerak dan meradang.
Utamakan Menjaga Kerukunan