Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Desa Wadas, Aliansi Petani Purworejo Beraksi

23 Februari 2022   10:34 Diperbarui: 23 Februari 2022   11:04 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para petani memasuki halaman Kantor DPRD Purworejo, dengan pengamanan dari Polres Purworejo. Foto: Isson Khairul

Kasus Desa Wadas di Purworejo, Jawa Tengah, memasuki babak baru. Konflik warga desa yang menolak rencana penambangan batu andesit, untuk pembangunan Bendungan Bener, belum lagi usai. Tapi, Aliansi Petani Purworejo Selatan, terus bergerak. Apa urusan mereka dengan Desa Wadas? Apa hubungan mereka dengan pembangunan Bendungan Bener?

Aksi Aliansi Petani

Hari Senin, 21 Februari 2022 lalu, sekitar 200 petani yang tergabung dalam Aliansi Petani Purworejo Selatan, mendatangi Kantor DPRD Purworejo. Mereka mendesak agar DPRD Purworejo mengawal, supaya pembangunan Bendungan Bener on track, sesuai timeline para pemangku kepentingan.

Luas Bendungan Bener, mencapai 592,08 hektar. Meliputi Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo. Di Kabupaten Purworejo, mencakup dua kecamatan, yakni Kecamatan Bener dan Kecamatan Gebang. Dari dua kecamatan itu, ada tujuh desa yang terdampak.

Nah, desa yang berada di Kecamatan Bener adalah Desa Wadas, Bener, Karangsari, Kedungloteng, Nglaris, Limbangan, dan Guntur. Yang menggelegar ke publik luas adalah Desa Wadas. Berhari-hari Desa Wadas viral di media sosial. Membuat heboh para pejabat pemerintah. Membuat miris, karena sarat dengan narasi kemanusiaan.

Para petani memasuki halaman Kantor DPRD Purworejo, dengan pengamanan dari Polres Purworejo. Foto: Isson Khairul
Para petani memasuki halaman Kantor DPRD Purworejo, dengan pengamanan dari Polres Purworejo. Foto: Isson Khairul

Sebagian warga Desa Wadas, menolak rencana penambangan batu andesit di desa mereka, yang akan digunakan sebagai bahan fondasi Bendungan Bener. Koordinator Komunitas Masyarakat Terdampak Desa Wadas (Mata Desa), Emha Saiful Mujab, menyebut, 100 persen warga Wadas adalah kaum nahdliyin alias warga Nahdlatul Ulama (NU).

Nah, penolakan rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas tersebut, tentulah berdampak pada target penyelesaian Bendungan Bener. Dalam konteks itulah, Aliansi Petani Purworejo Selatan bergerak, menyuarakan aspirasi mereka ke DPRD Purworejo. Intinya, agar Bendungan Bener bisa selesai sesuai rencana.

Ada apa dengan Aliansi Petani Purworejo Selatan? Apa urusan mereka dengan Desa Wadas? Apa hubungan mereka dengan pembangunan Bendungan Bener? Begini. Aliansi Petani Purworejo Selatan, berasal dari tiga Kecamatan: Purwodadi, Ngombol, dan Bagelen.

Pada Senin, 21 Februari 2022 lalu itu, sekitar 200 petani yang tergabung dalam Aliansi Petani Purworejo Selatan tersebut, melakukan aksi jalan kaki dari Romansa Kuliner Purworejo hingga Kantor DPRD Purworejo. Di pintu gerbang Kantor DPRD Purworejo, mereka ditemui Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun