Penerima kredit yang menghadapi kendala dalam usahanya, dibina dengan sungguh-sungguh. Karena, Bank NTT dan DPRD kan sesungguhnya representasi rakyat NTT. Dana yang diputar serta digulirkan, pada dasarnya adalah milik rakyat dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
Solid ke Rakyat, Solid ke Korporasi
Soliditas yang dibangun DPRD dan Bank NTT dalam konteks pembinaan serta pengawasan penyaluran kredit, bukan hanya diimplementasikan pada kredit rakyat skala UKM-UMKM. Tapi, juga diterapkan pada kredit korporasi, pada dunia usaha yang berinvestasi di NTT.
Secara periodik, per tiga bulan serta per enam bulan, tim manajemen Bank NTT dan Komisi III DPRD duduk bersama dalam meeting yang diagendakan. Berbagai hal dibahas secara detail, termasuk pembinaan serta pengawasan terhadap nasabah UKM-UMKM dan nasabah korporasi.
Viktor Mado Watun selaku Wakil Ketua Komisi III menjelaskan, memang belakangan ada isu negatif yang beredar di dunia maya, yang mendiskreditkan Bank NTT. "Kami sudah meeting dengan tim menajemen Bank NTT. Satu per satu nasabah kami bahas. Mulai dari kondisi usaha nasabah, hingga langkah-langkah kongkrit Bank NTT terhadap nasabah yang kreditnya bermasalah," tukas Viktor Mado Watun.
Dalam wawancara pada Rabu, 24 November 2021 siang di Kantor DPRD di Kupang, Viktor Mado Watun menjelaskan, isu tentang kredit PT. Budimas Pundinusa yang disebut-sebut di dunia maya, termasuk nasabah yang dibahas. "Agunan Budimas Pundinusa valid, setelah disusuri. Bank NTT sedang melakukan proses lelang terhadap aset perusahaan tersebut. Intinya, langkah yang ditempuh, mengacu kepada aturan dan mekanisme perbankan," papar Viktor Mado Watun dengan detail.
Sebagai wakil rakyat di DPRD, ia menegakkan aturan yang berlaku, agar para pihak mendapatkan perlakuan yang sama, sesuai aturan. Bank NTT, rakyat NTT, Budimas Pundinusa, serta investor lainnya, sama pentingnya untuk kemajuan ekonomi NTT. Dengan kata lain, Viktor Mado Watun senantiasa menjaga agar NTT menjadi wilayah yang ramah kepada investor.
Sampai di sini kita paham, peran DPRD sebagai representatif rakyat, memang sangat dibutuhkan untuk menjaga soliditas para pemangku kepentingan. Termasuk, mengklarifikasi isu-isu yang beredar di ranah maya, agar tidak memicu perpecahan di tengah masyarakat.
Isu-isu negatif yang dimaksud, disebut Direktur Utama Bank NTT Alex Riwukaho sebagai black campaign yang ditujukan kepada bank kebanggaan rakyat NTT tersebut. Itu diungkapkan Alex Riwukaho dalam wawancara pada Kamis, 25 November 2021, di kantor pusat bank tersebut di Kupang. Untungnya, rakyat NTT tidak terpengaruh. Loyalitas nasabah tetap tinggi dan jumlah penabung terus tumbuh.