Hal tersebut berdasarkan hasil survei Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) pada tahun 2019 tentang toleransi beragama. Tentu ada sejumlah ancaman lain. Tapi, untuk konteks tulisan ini, data yang saya tampilkan khusus mengenai ancaman intoleransi. Faktor ini signifikan dari aspek keutuhan bangsa.
Bagian dari hasil survei itu dikemukakan Dirjen Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan Kemdagri, Drajat Wisnu Setyawan, dalam webinar bertema "Pemajuan Toleransi dan Penghormatan Terhadap Keberagaman di Tingkat Kota" yang dilaksanakan Setara Institute, pada Kamis, 8 April 2021.
Polri Berjaga Utuhkan Bangsa
Selaku pemangku utama keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), tentu sangat relevan Kapolri Jenderal Listyo Sigit sangat concern kepada hal tersebut. Dalam hal kesetaraan gender, misalnya, Polri menyelenggarakan Konferensi Asosiasi Polisi Wanita (Polwan) Internasional ke-58 di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT.
The 58 Th International Association Of Women Police (IAWP) Training Conference tersebut, mengusung 6 tema: Women, Peace and Security, Women and Leadership, Police Women and Their Challenges, The Role of Women in Policing, Science, Technology and Policing, dan Current Issues on Transnational Crimes. Tagline keren konferensi ini adalah Women at the Center Stage of Policing. Indonesia menjadi negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah kegiatan tersebut, sejak 1958.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menegaskan concern-nya untuk memperjuangkan kesetaraan gender di hadapan 980 peserta dari 39 negara, yang mengikuti konferensi secara langsung serta secara virtual. Secara langsung diikuti 446 peserta dari 17 negara dan 2 organisasi internasional. Selebihnya, secara virtual.
Konferensi Polwan Internasional ini, menjadi salah satu strategi Kapolri Jenderal Listyo Sigit  untuk membawa Polwan Indonesia ke kancah dunia. Selama 5 hari, Polwan kita bersama Polwan dari 39 negara, saling berinteraksi serta saling berbagi pengalaman untuk meningkatkan kompetensi masing-masing.
Tentu saja ini merupakan langkah strategis Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang multi dimensi. Dalam konteks kompetensi, ini penting untuk Polri. Dalam hal memperjuangkan kesetaraan gender, ini jelas monumental. Dari sisi membangkitkan industri pariwisata di masa pandemi, kontribusi konferensi ini terhadap destinasi Labuan Bajo pasti tidaklah kecil.
Dan, yang tidak kalah penting, Konferensi Polwan Internasional ini adalah momen keren untuk meyakinkan dunia, bahwa Indonesia kondusif sebagai destinasi wisata di masa pandemi. Dengan kata lain, Indonesia melalui konferensi ini menunjukkan kepada dunia, bahwa negeri ini sukses menangani pandemi.