Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Applause Dunia di Toyama Jepang untuk Teater Tanah Air

2 Agustus 2022   09:45 Diperbarui: 2 Agustus 2022   11:05 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kibarkan Merah Putih ke publik dunia. Foto: Isson Khairul

Minggu, 31 Juli 2022, Teater Tanah Air mendapat applause spesial di The World Festival of Children's Performing Arts in Toyama Jepang 2022. Tepuk tangan menggema dari sekitar 2.000 lebih penonton, yang memadati Toyama Kenminkaikan, culture center di Toyama Prefecture. Gedung pertunjukan itu juga dikenal dengan nama Toyama Community Hall.

Pesan Perdamaian dari Indonesia

Teater Tanah Air menampilkan Help! naskah karya Putu Wijaya, dengan Sutradara Jose Rizal Manua. Teater Tanah Air merupakan penampil keempat, dari 17 penampil dari 17 negara di Festival Teater Anak yang berlangsung 30 Juli hingga 3 Agustus 2022 tersebut.

Help! langsung dibuka dengan tarian dan nyanyian O Iya Iyo yang dengan cepat menciptakan suasana happy di auditorium pertunjukan Toyama Kenminkaikan itu. Tak sampai 10 menit, penonton anak-anak meloncat-loncat kegirangan sembari bertepuk tangan. Penonton dewasa pun demikian.

Dalam undangan resmi dari The Executive Committee of The World Festival of Children's Performing Arts in Toyama, Jose Rizal Manua dan Teater Tanah Air adalah satu-satunya kelompok teater dari Indonesia yang tampil di Toyama, Jepang. Grup teater dari negara lain, adalah dari Argentine, Belgium, Canada, China, Croatia, Cuba, Czech, Egypt, Hungary, South Korea, Monaco, Russia, Thailand, United Kingdom, Vietnam, dan Zimbabwe.

Selain dari 17 penampil dari 17 negara tersebut, juga ada penampil yang merupakan grup teater dari sejumlah Prefecture (distrik) yang ada di Jepang. "Saya surprais, karena para penonton yang didominasi orang Jepang, juga warga dari berbagai negara di dunia, bisa memahami substansi dari pementasan Teater Tanah Air ini," ujar Jose Rizal Manua, seusai pementasan.

Riang gembira sampaikan pesan perdamaian. Foto: Isson Khairul
Riang gembira sampaikan pesan perdamaian. Foto: Isson Khairul

Pesan penting dari pementasan Help! ini adalah hentikan perang, hapuskan benci, dan ayo bersama menciptakan perdamaian. Para pemain Teater Tanah Air dengan penuh suka-ria menari, bernyanyi, dan mengajak para penonton dari berbagai negara tersebut untuk bergandengan tangan menciptakan perdamaian.

Pesan yang sangat kontekstual dengan situasi-kondisi dunia kini, itulah yang dikemas Jose Rizal Manua dan Teater Tanah Air menjadi tontonan menarik. Hal tersebut begitu mengena, karena yang menyuarakan pesan itu adalah anak-anak melalui pentas teater. Kejelian Jose Rizal Manua mementaskan Help! sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pembawa pesan perdamaian kepada dunia.

Satu Bulan, Dua Robot   

Jose Rizal Manua menuturkan, ada 32 orang pemain dan crew Teater Tanah Air yang diberangkatkan dari Jakarta ke Toyama, Jepang. Rombongan ini berangkat dari Jakarta, pada Kamis, 28 Juli 2022 malam dan tiba di Narita Airport pada Jumat, 29 Juli 2022 pagi waktu setempat.

Penerbangan 7 jam tersebut, dilanjutkan dengan perjalanan bis carter, juga sekitar 7 jam, hingga rombongan tiba di Toyama City. Setelah men-drop barang-barang di hotel, tim Teater Tanah Air langsung bergerak ke Toyama Kenminkaikan, untuk melihat bakal lokasi pementasan.

Robot diformat menjadi jenaka mengundang tawa. Foto: Isson Khairul
Robot diformat menjadi jenaka mengundang tawa. Foto: Isson Khairul

Diskusi agak panjang terjadi antara tim Teater Tanah Air dengan tim teknis auditorium pertunjukan. Salah satunya menyangkut pemasangan balon besar yang akan menjadi bulan purnama dalam pementasan Help!

Tak mudah untuk mencapai titik temu, karena bulan purnama tersebut bukan hanya dalam wujud fisik berupa balon besar, tapi sekaligus merupakan simbol imajinasi Jose Rizal Manua dalam pementasan ini.

"Secara teknis, balon itu akan dikerek naik dan diturunkan beberapa kali di panggung. Secara imajinasi, balon itu adalah bulan purnama yang akan diselamatkan anak-anak, dari para penjahat, yang kami wujudkan dalam sosok robot bersenjata lengkap," ungkap Jose Rizal Manua lebih lanjut.

Di pertemuan pertama pada Jumat, 29 Juli 2022, dengan tim teknis Toyama Kenminkaikan tersebut, belum sepenuhnya tercapai titik temu. "Ini salah satu tantangan yang kerap dihadapi Teater Tanah Air, ketika hendak mengadakan pertunjukan di luar negeri," tutur Jose Rizal Manua.

Untungnya, Teater Tanah Air dan Jose Rizal Manua sudah berpengalaman mengikuti sekaligus memenangkan berbagai festival teater anak tingkat dunia di sejumlah negara. Antara lain, di Jerman, Kanada, Rusia, dan juga di Toyama, Jepang.

Kibarkan Merah Putih ke publik dunia. Foto: Isson Khairul
Kibarkan Merah Putih ke publik dunia. Foto: Isson Khairul

18 tahun yang lalu, Teater Tanah Air juga diundang untuk mentas di The World Festival of Children's Performing Arts in Toyama Jepang. Tapi, tim yang dibawa Jose Rizal dari Jakarta dan tim penyelenggara di Toyama, tentu sudah berbeda dengan yang 18 tahun lalu tersebut.

Esoknya, pada Senin, 30 Juli 2022, pertemuan teknis kembali dilanjutkan. Akhirnya, tercapai titik temu, dengan sejumlah kompromi. Tapi, pihak panitia hanya memberi kesempatan sekali latihan di panggung tersebut. Itu pun hanya 30 menit. Berarti tidak bisa latihan full, dari awal hingga akhir.

Meski demikian, Teater Tanah Air berhasil tampil memukau di hari pementasan, pada Minggu, 31 Juli 2022. Setidaknya, ada 4 kali tepuk tangan menggema sepanjang pementasan yang berlangsung sekitar 45 menit tersebut. Applause para penonton dunia untuk Teater Tanah Air dari Indonesia.  

Pertama, ketika adegan dua robot yang menjadi sosok jahat, berhasil dikalahkan. Kedua, ketika adegan pemain Teater Tanah Air tercilik, yaitu Iona Andalucia yang berusia 5 tahun, mendongeng dalam Bahasa Inggris. Ketiga, tatkala adegan lagu Indonesia Raya dikumandangkan bersamaan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Keempat, di akhir pertunjukan yang memukau tersebut.      

Jose Rizal Manua kenakan blangkon, pamit pada penonton. Foto: Isson Khairul
Jose Rizal Manua kenakan blangkon, pamit pada penonton. Foto: Isson Khairul
Optimisme untuk Perdamaian

Yuuki Wada, seorang perempuan profesional warga Jepang, sangat terkesan dengan pertunjukan Help! Teater Tanah Air. "Anak-anak tersebut berhasil menyampaikan pesan perdamaian dengan riang-gembira. Itu sekaligus memotivasi warga dunia untuk optimis dan terus-menerus menciptakan perdamaian di seluruh sendi kehidupan," ungkap Yuuki Wada seusai menonton pertunjukan Help!

Secara detail, Yuuki Wada menuturkan, Teater Tanah Air juga berhasil mengolaborasikan simbol modern melalui robot dan simbol tradisi melalui Ondel-Ondel, untuk mengemas pesan perdamaian dunia. Dengan kata lain, spirit yang demikian sangat sejalan dengan prinsip Jepang, yang maju secara teknologi tapi senantiasa merawat tradisi.

Ungkapan senada juga datang dari Dharma Lama, pria profesional asal Nepal, yang sudah 15 tahun bermukim di Toyama, Jepang. "Anak-anak Teater Tanah Air berhasil mengungkapkan pesan perdamaian dunia dengan polos, khas anak-anak. Kepolosan mereka, sangat mengesankan," ujar Dharma Lama dengan penuh senyum.

Isson Khairul (kiri) dan Yuuki Wada, perempuan profesional warga Jepang. Foto: Isson Khairul
Isson Khairul (kiri) dan Yuuki Wada, perempuan profesional warga Jepang. Foto: Isson Khairul

Dharma Lama menilai, kemasan pesan perdamaian yang demikian, tentu akan efektif, karena sifatnya mengajak, bukan menyudutkan atau menyalahkan para pihak. Selaku profesional di galeri seni rupa di Toyama, Dharma Lama menganggap, itulah salah satu kekuatan teater anak-anak yang patut terus dikembangkan untuk mengampanyekan perdamaian dunia.

Secara lebih jauh, Jose Rizal Manua sebagai Sutradara Help! mengungkapkan, ia memang sengaja memilih simbol robot dalam pertunjukannya, agar publik Jepang lebih leluasa memaknai pementasan tersebut. Sebaliknya, ia juga sengaja menampilkan Ondel-Ondel sebagai bagian dari upaya memperkenalkan seni tradisi Indonesia kepada dunia.

"Tiap kali mengadakan pertunjukan di luar negeri, kami bukan hanya membawa Teater Tanah Air sebagai grup seni, tapi kami juga mengibarkan nama Indonesia di pentas dunia kepada publik dunia," tukas Jose Rizal Manua, yang menyebut bahwa Help! penuh dengan nilai-nilai kegotongroyongan, yang menjadi salah satu identitas Indonesia.

Toyama, Jepang, 2 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun